(Indonesian) MABES Maret 2025

(Indonesian) CYCU Taiwan dan SJZC China Kunjungi FTP Bahas Kerjasama
March 20, 2025
(Indonesian) University Malaysia Pahang Kunjungi FTP UB
March 25, 2025

(Indonesian) MABES Maret 2025

Sorry, this entry is only available in Indonesian.

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya menyelenggarakan Monthly Agro-based Engineering Seminar (MABES) in conjunction with  the Doctoral Global Teaching Fellowship (DGTF) secara hybrid, Jumat (21/03/2025) di Ruang Sidang Lantai 7 FTP UB.

Menghadirkan Dr. Dimas Firmanda Al Riza, pakar Bio-AI dari FTP UB dan Assoc. Prof. Ts. Dr. Muhammad Aizzat Zakaria dari University Malaysia Pahang (UMP) sebagai narasumber, kegiatan yang dimoderatori oleh Aulia Nur Mustaqiman, Ph.D.,  ini diikuti mahasiswa dari FTP UB dan Faculty of Manufacturing and Mechatronic Engineering Technology, UMP.

Dalam materinya yang berjudul “Fluorescence Technology for Agricultural Products Evaluation,” Dr. Dimas menjelaskan bahwa fluoresensi dalam bidang pertanian merupakan instrumen penting untuk mengukur stres tanaman, kekurangan nutrisi, dan gejala penyakit, yang mungkin tidak terlihat oleh mata telanjang. Dengan menggunakan sensor khusus, pengukuran fluoresensi dapat dilakukan tanpa menyentuh tanaman, sehingga mampu memberikan real time data yang dibutuhkan pada pengelolaan tanaman dengan lebih efisien.

“Teknologi fluoresensi dapat membantu mendeteksi penanda biokimia tertentu pada tanaman yang menunjukkan berbagai kondisi. Misalnya, fluoresensi klorofil umumnya digunakan untuk menilai efisiensi fotosintesis tanaman. Kondisi stres, seperti kekurangan air atau nutrisi, dapat dideteksi lebih awal dengan mengukur perubahan sinyal fluoresensi. Hal ini memungkinkan intervensi tepat waktu, sehingga mengurangi dampak stres ini pada hasil panen. Teknologi fluoresensi juga digunakan untuk memantau keberadaan senyawa tertentu seperti antosianin, yang dapat berguna untuk mengevaluasi kematangan buah atau sayuran, paparnya.

Adapun dalam sesi selanjutnya Dr. Aizzat menjelaskan materi berjudul “Human Assisted Autonomous Robot with A Real Time Close Monitoring System for Precision Agriculture”. Dipaparkan bahwa  pengembangan teknologi robot otonom di bidang pertanian sangat menarik. Robot otonom semakin terintegrasi ke dalam proses pertanian, seperti pertanian presisi, di mana mereka dapat melakukan tugas-tugas seperti penanaman, irigasi, pengendalian hama, dan pemanenan dengan intervensi manusia yang minimal. Robot-robot ini seringkali menggunakan sensor seperti detektor fluoresensi untuk mengumpulkan data tentang tanaman yang mereka tangani.

Integrasi teknologi fluoresensi dengan robot otonom dalam pertanian  merupakan kemajuan yang signifikan. Robot dapat bergerak secara otonom di ladang, mengumpulkan real time data, dan menganalisisnya untuk mendeteksi potensi masalah. Misalnya, robot dapat memindai tanaman untuk pola fluoresensi abnormal yang menunjukkan adanya hama atau penyakit. Dengan memasangkan ini dengan data sensor lainnya, seperti kondisi lingkungan dan tingkat pertumbuhan tanaman, robot dapat membuat keputusan tentang intervensi yang paling efektif, baik itu penyiraman, pemupukan, atau penggunaan pestisida.

Pendekatan ini juga terkait dengan konsep pertanian presisi yang lebih luas, di mana petani menggunakan wawasan berbasis data untuk mengoptimalkan praktik pertanian mereka, meningkatkan hasil panen, dan mengurangi biaya. Pengembangan robot otonom yang dipadukan dengan teknologi fluoresensi merupakan jalur yang menjanjikan menuju pertanian yang lebih efisien, berkelanjutan, dan kurang padat karya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *