Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya mendapat tambahan dua profesor yang dikukuhkan dalam Pengukuhan Guru Besar Universitas Brawijaya, Selasa (19/04/2016). Kedua guru besar yang baru dikukuhkan tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Yunianta, DEA. dan Prof. Dr. Ir. Wignyanto, MS. Dalam sambutannya Dekan FTP, Dr. Ir. Sudarminto Setyo Yuwono,M.App.Sc. mengatakan bahwa fakultas sangat mengapresiasi hal ini. “Alhamdulilah jumlah guru besar aktif di FTP saat ini bertambah dua. Terimakasih untuk Prof. Yunianta dan Prof. Wignyanto. Ini merupakan poin penting bagi FTP sekaligus semoga dapat menjadi motivasi bagi dosen lainnya. Saat ini total terdapat 6 guru besar aktif, 84 dosen PNS dan 30 dosen non PNS. Menjadi guru besar, tidak semata bertambah besar tunjangan tetapi juga bertambah besar kewajibannya. Semoga mampu mengemban amanah dan mengamalkan ilmunya bagi institusi maupun masyarakat luas. Selamat dan semoga sukses,” paparnya.
Sementara itu dalam acara tasyakuran pengukuhan guru besar yang dihelat di Aula FTP lantai II, Selasa (19/04/2016) Prof. Yunianta dan Prof. Wignyanto kompak menyatakan puji syukurnya pada Tuhan Yang Maha Esa serta terimakasihnya untuk semua support keluarga beserta segenap civitas akademika FTP. Senada dengan Dekan FTP, Ketua Pelaksana Tasyakuran, Dr.Ir. Imam Santoso, MP., juga mengucapkan selamat untuk kedua profesor yang baru dikukuhkan. “Selamat untuk Prof. Yunianta dan Prof. Wignyanto. Tasyakuran ini sekaligus menandai wujud syukur FTP atas pengukuhan guru besar. Alhamdulilah makin banyak guru besar di FTP. Semoga mampu membawa FTP kearah yang lebih baik,” paparnya.
Prof. Dr. Ir. Yunianta, DEA. merupakan guru besar dalam bidang kimia dan biokimia pangan. Orasi ilmiah dalam pidato pengukuhannya mengangkat judul “Peningkatan Nilai Tambah Bahan Hasil Pertanian Dengan Memanfaatkan Proses Ensimatis”. Suatu kajian ilmiah yang banyak mengupas pati dan selulosa secara biokimiawi. Dalam penelitiannya proses ensimatis pati dilakukan dengan memanfaatkan ensim amylase untuk menghasilkan glukosa, maltose dan dekstrin. Sementara selulosa bisa dipecah menjadi molekul glukosa. Glukosa dari sumber pati maupun selulosa dapat dimanfaatkan pada aneka industri seperti pabrik minuman, alkohol dan bumbu masak MSG. Prof Yunianta yang merupakan alumnus Universitas Nantes Perancis ini juga berharap penelitiannya mampu bermanfaat bagi masyarakat sekaligus meningkatkan komoditas ekspor Indonesia.
Sementara Prof. Dr. Ir. Wignyanto, MS. meruapakan guru besar bidang mikrobiologi industri. Orasi ilmiahnya banyak membahas tentang penggunaan mikroorganisme untuk membantu proses biodegradasi dan bioremediasi sebagai salah satu solusi mengatasi limbah detergen pada kerusakan lingkungan. Orasi ilmiah alumnus doktoral Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga ini mengangkat judul “Problematika Limbah Deterjen dan Solusinya dengan Biodegradasi dan Bioremediasi.” (dse)