Setelah sukses dengan gerakan Desa Mandiri Energi tahap 1 di desa Garung Barat, Lamongan February lalu, keempat mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya kini mengajak warga desa Garung Timur, Lamongan  melakukan gerakan serupa. Desa Garung di kabipaten Lamongan terkenal akan potensi ternak sapinya. Dari sekitar 500 KK penduduknya, lebih dari separuh yang beternak sapi. Ini

Pertama kali mendengar kata kotoran sapi, pasti banyak hal yang terbesit dalam pikiran kita, seperti bau yang tak sedap, mencemari lingkungan dan  mengganggu estetika, namun dari kotoran sapi ternyata banyak manfaat yang dapat diperoleh bila kita bijak dalam menanganinya, salah satu produk yang dapat diperoleh dari kotoran sapi adalah biogas. Biogas merupakan salah satu energi alternatif yang berasal dari proses fermentasi limbah organik secara anerob(tanpa oksigen) sehingga terbentuk gas metan( mudah terbakar). Gas metan adalah gas yang dapat dimanfaatkan menjadi biogas.

Hal inilah yang menginisiasi 4 Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan program menggaggas desa mandiri energi di desa garung kecamatan sambeng kabupaten lamongan dengan memanfaatkan kotoran sapi menjadi biogas. , program kegiatan masyarakat tersebut dilaksanakan pada tanggal 3-5 April 2015. Desa garung merupakan salah satu daerah di kabupaten lamongan yang sebagian warganya dari 500 KK memiliki ternak sapi, dengan banyaknya sapi tersebut menyebabkan banyak pula kotoran sapi yang dihasilkan. Sehingga potensi menjadikan desa ini menjadi desa mendiri energi yang besar untuk untuk dikembangkan.

Dalam pembuatan instalasi biogas tersebut terdiri berbagai komponen seperti lubang inlet, digester biogas, lubang outlet, penampung gas dan kompor modifikasi. Digester biogas merupakan komponen yang sangat penting dalam kontruksi biogas karena digester merupakan tempat untuk fermentasi bahan bahan organik menjadi biogas, digester yang digunakan adalah digester fixed dome dengan kapasitas kotoran sapi sebesar 1000 liter kotoran sapi. Biogas dapat menjadi pengganti kompor LPG/kayu bakar yang memanfaatkan energi panas dari biogas, pengganti premium dalam operasional menyalakan genset, pompa air dan mesin lainnya serta dapat menjadi bahan bakar untuk penerangan.

Mahasiswa universitas brawijaya tersebut adalah Rahmat Hidayat (TEP2012), Syaifa Nuraini (TIP2013), Musyaroh (TIP2013) dan Agus Susanto (TEP2011) yang tergabung dalam INFILTER TEAM. Kegiatan program pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu program yang mendapatkan dana hibah dari Derektorat Jendral Perguruan Tinggi ( DIKTI) melalui Program Kreativitas Mahasiswa 2015. Diharapkan dengan program tersebut dapat menjadikan Desa Garung sebagai desa mandiri energi yang memanfaatkan kotoran sapi menjadi biogas. Saat ini pembangunan instalasi biogas dari INFILTER TEAM sebanyak 2 instalasi biogas dan dimanfaatkan oleh 3 kepala rumah tangga.

Produk Sampingan Biogas

Tidak hanya gas metan yang dapat dimanfaatkan dari biogas, namun slurry biogas juga dapat dimanfaatkan menjadi produk tepat guna lainnya, yaitu dimanfaatkan menjadi pakan ikan lele dan pupuk organik, sehingga ke empat mahasiswa tersebut tidak hanya membangun biogas, namun memberikan pelatihan dan pengetahuan  tentang pengembangan produk dari slurry biogas. Menggandeng kader PKK Desa Garung dan petani lele di Desa Garung.

Dengan kader PKK Desa Garung, INFILTER TEAM menggaggas Green and Clean, yaitu dengan program menanam tanaman pot/polibag yang diletakkan di depan rumah, tanaman tersebut merupakan jenis tanaman sayuran seperti sawi, kangkung, bayam, terong, cabe dan juga terong, sehingga dapat menciptakan lingkungan hijau dan dapat memenuhi konsumsi sendiri dan juga menyediakan sayuran yang sehat, karena pupuk yang digunakan adalah pupuk yang berasal dari slurry  biogas, sehingga aman untuk dikonsumsi. Selain dengan PKK tim juga kerjasama dengan petani lele, INFILTER TEAM memberikan pelatihan pembuatan pakan ikan lele yang bahan bahan dapat disubstitusi sendiri, sehingga akan mengurangi konsumsi pakan konsentrat dan menggurangi biaya pakan ikan lele. Bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan lele adalah slurry biogas, dedak, jeroan ayam, janggel Jagung. Sehingga dengan program INFILTER TEAM  dapat memberikan wawasan tentang pemanfaatan kotoran sapi menjadi produk tepat guna yang berupa biogas, pupuk organik dan pakan ikan dan dengan program ini akan tercapainya kebutuhan pangan Desa Garung. (dse)

• Category in:
• Berita