Alfian, Miranda, dan Hafidz
Teh merupakan minuman yang banyak dikonsumsi oleh penduduk Indonesia. Menurut Kementrian Pertanian, produksi daun teh di Indonesia mencapai 140.234 ton pada tahun 2018. Daun teh sisa olahan belum dimanfaatkan dengan baik dan hanya langsung dibuang ke lingkungan. Disisi lain permasalahan pencemaran lingkungan oleh logam berat kromium heksavalen [Cr(VI)] menjadi masalah yang perlu ditangani secara khusus karena menimbulkan ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Dengan adanya permasalahan tersebut, mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yang terdiri dari M. Alfian (TL 06), Miranda H. M (TL 06) dan Hafizh N. S (TL 08) melakukan penelitian dengan judul “Biosorpsi Kromium Heksavalen Secara Kontinu Menggunakan Limbah Teh Amobil dalam Reaktor Kolom” melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE).
Pemanfaatan limbah teh pada penelitian tersebut telah diimmobilisasi sebagai biosorben untuk menyerap Cr(VI) dengan menggunakan sistem kontinu. Sistem kontinu memberikan kemudahan dalam operasi pengolahan limbah cair yang mengalir secara terus-menerus hingga jenuh (Tchobanoglous, 2004). Variasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variasi debit limbah, konsentrasi awal ion logam, dan ketinggian biosorben yang digunakan (bed depth), sehingga akan diperoleh data efisiensi penyisihannya. Oleh karena itu, hasil yang diharapkan dari penelitian ini dapat diaplikasikan & menjadi alternatif baru dalam memanfaatkan limbah teh yang diimmobilisasi sebagai biosorben untuk pengolahan limbah cair yang menggandung logam berat kromium heksavalen Cr (VI).