Kurangnya penanganan yang tepat terhadap penumpukan sampah akan berdampak negatif terhadap masyarakat sehingga menurunkan kualitas lingkungan, seperti pada Kampung Pemulung Desa Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Masyarakat Kampung Pemulung didominasi bekerja sebagai pemulung. Dalam satu bulan, masyarakat mampu mengumpulkan 143 kwintal sampah untuk dijual kepada pengepul. Namun, kuantitas sampah tersebut tidak sebanding dengan manfaat yang diterima oleh masyarakat karena hanya mendapatkan imbalan 400-500 ribu saja per bulan. Selain terkendala masalah ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Kampung Pemulung menyebabkan pengetahuan mengenai penanganan sampah sangat rendah. Lingkungan tempat tinggal yang seharusnya bersih dan sehat, dijadikan sebagai tempat penampungan sementara hasil pemisahan sampah sebelum dijual ke pengepul.
Melihat fenomena tersebut, 5 mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian yakni Laras Putri Z., Tiara Yaversia, Moh. Efendi, Muh. Faisal Amru, dan Rio Bangga I. tergerak melakukan pengubahan image Kampung Pemulung didampingi oleh Bapak Joko Prasetyo, STP, M.Si, melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat dengan program pembudidayaan cacing Lumbricus rubellus, produksi vermikompos, dan verticulture sebagai pemanfaatan potensi sampah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Kampung Pemulung. (dse)