Keren, Mahasiswa FTP Sulap Limbah Kulit Bawang Merah jadi Tepung Komposit

Buddy, Pendektesi Kanker Payudara Pintar Karya Mahasiswa FTP
Juli 18, 2024
Biowash Promic, Inovasi Pintar Pengubah Sampah jadi Nutrisi Tanaman
Juli 31, 2024

Keren, Mahasiswa FTP Sulap Limbah Kulit Bawang Merah jadi Tepung Komposit

MMD atau Mahasiswa Membangun Desa merupakan kegiatan KKN Universitas Brawijaya di 45 Desa di Kecamatan Tulungagung. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Juli hingga 20 Juli 2024. Program ini melibatkan mahasiswa serta dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian guna memberikan edukasi serta pelayanan kesehatan. Kelompok 38 merupakan salah satu kelompok yang ditugaskan di Desa Bulus, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.

Kegiatan yang berlangsung selama dua minggu, Desa Bulus merupakan pusat perhatian kegiatan Mahasiswa Membangun Desa FTP UB yang diketuai oleh Yasa Palaguna Umar. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan FTP, yakni MMD FTP guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Bulus. Hal ini sesuai dengan SDGs no 2, 9, dan 12 yang menjelaskan mengenai mengakhiri kelaparan yang mana dari sisa buangan dapat dimanfaatkan menjadi tepung sehingga dapat digunakan sebagai bahan pangan, mendorong adanya peningkatan usaha dan pembaruan dari limbah yang dihasilkan, serta konsumsi dan produksi bertanggung jawab yang artinya masyarakat mampu mengolah hasil limbah yang dihasilkan baik dalam skala individu maupun kelompok.

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) berkomitmen untuk memberikan bantuan nyata kepada masyarakat melalui program MMD ini, terutama dalam bidang pertanian dan pendidikan. Desa Bulus dipilih untuk kegiatan MMD karena memiliki banyak potensi hasil pertanian yang belum dimanfaatkan dengan baik. Selain itu, fokus utama program ini adalah masyarakat setempat yang belum memahami pentingnya mengolah limbah hasil pertanian secara efektif dan efisien. Dengan mengolah kulit bawang merah menjadi tepung komposit, diharapkan dapat memberikan solusi kreatif dan pengetahuan bagi masyarakat tentang cara yang lebih baik untuk memanfaatkan limbah pertanian.

Selama program MMD berlangsung, banyak kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan desa. Hal ini meliputi kegiatan kesehatan, pengajaran di sekolah dasar, kegiatan penyuluhan di desa, serta  pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu rumah tangga. Para mahasiswa MMD FTP kelompok 38 berpartisipasi dalam keseluruhan kegiatan tersebut sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik. Salah satunya ialah mengajak ibu-ibu rumah tangga dalam pemanfaatan kulit bawang merah sebagai tepung komposit. Saat kegiatan berlangsung, kelompok 38 memaparkan secara singkat mengenai manfaat kulit bawang merah untuk kesehatan dan pangan. Kelompok 38 MMD FTP UB pun mendemonstrasikan secara jelas mengenai tahapan, cara, dan proses memasak untuk mendukung pembentukan bawang goreng yang lebih renyah oleh pelapis tepung komposit.

“Ternyata semua bagian bawang bisa dimanfaatin buat makanan,” ucap Ibu Sunarsih, salah satu warga Desa Bulus. Ibu-ibu rumah tangga merasa bahwa ini merupakan inovasi baru sebab bawang merah merupakan bumbu dapur yang sering digunakan. Selain itu warga Desa Bulus khususnya ibu-ibu juga sangat antusias saat dilakukannya demonstrasi pembuatan tepung komposit dari kulit bawang merah. Ibu-ibu di Desa Bulus menganggap bahwa tepung komposit sebagai pelapis bawang merah goreng merupakan salah satu pengolahan pangan baik sebab menghasilkan rasa renyah dan rasa bawang yang lebih kuat.

Dr. Siti Asmaul Mutaniroh sebagai koordinator kelompok 38 MMD FTP, menyampaikan rasa bangga serta antusiasme masyarakat desa. “Saya berharap bahwa tepung komposit sebagai inovasi terbarukan dalam makanan merupakan suatu langkah pendukung dalam pangan dan pengolahan limbah yang ada di desa ini.” Berdasarkan pernyataan beliau diatas, dapat dianggap bahwa dosen pembimbing lapang kelompok 38 ini memiliki harapan bahwa inovasi yang dibawakan oleh kelompok ini memiliki dampak positif bagi pangan dan lingkungan.

Setelah dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini, Universitas Brawijaya (UB) berharap untuk terus melanjutkan program-program serupa di masa mendatang. Universitas berkomitmen untuk memperluas cakupan program pengabdian masyarakat, dengan tujuan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Selain itu, UB juga ingin menginspirasi lebih banyak institusi pendidikan lainnya untuk terlibat aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai inisiatif sosial. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak pihak yang berkontribusi dalam pembangunan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content