Pembuatan Filter Air Inovatif untuk Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur

Menyelamatkan Panen Desa Sodo Dengan Smart Control Antihama Burung
Agustus 2, 2024
MMD FTP UB 2024: Konversi Kotoran Sapi Menjadi Biogas, Aset Berharga Untuk Desa Berdaya
Agustus 2, 2024

Pembuatan Filter Air Inovatif untuk Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dikenal dengan nama Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dimana pada tahun ini mengangkat tema ‘1 Desa 1 Karya Inovasi’. MMD FTP UB kelompok 40 dilaksanakan di Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung pada tanggal 6 Juli 2024 hingga 19 Juli 2024. Mulai dari pembuatan filter air sebagai program kerja besar kelompok, 3 program kerja departemen hingga terjun langsung ke masyarakat, para mahasiswa tidak hanya memberikan dampak positif terhadap warga sekitar tetapi juga mendapatkan pengalaman dan soft skills yang berharga.

Pada tanggal 6 Juli 2024, dilakukan acara pelepasan mahasiswa oleh Wakil Dekan 1 FTP UB bidang Akademik, Endrika Widyastuti SPt., M.Sc., MP., Ph.D di lapangan rektorat Universitas Brawijaya yang dihadiri oleh para dosen pembimbing lapangan serta mahasiswa yang terdiri atas 45 kelompok. Salah satu kelompok tersebut adalah kelompok 40 MMD FTP UB yang dibina oleh Yasa Palaguna Umar, S.TP., M.Sc., Ph.D., Prof. Yusuf Hendrawan, S.TP., M.App.Life.Sc., Ph.D. dan Prof. Dr. Ir. Nur Hidayat MP. serta dikoordinasi oleh Muhammad Setyobimo Widyarto selaku koordinator kelompok. Kelompok 40 sendiri mengangkat program filter air yang sejalan dengan SDGs no 6 mengenai clean water & sanitation.

Diadakannya MMD FTP UB sebagai salah satu bukti nyata pemenuhan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Desa Bendiljati Wetan merupakan desa penghasil ikan konsumsi seperti ikan patin, ikan gurame dan ikan lele dengan permasalahan lingkungan berupa air limbah peternakan ikan yang berbau dan tanpa perlakuan khusus sebelum dibuang ke saluran pembuangan.
Oleh karena itu, kelompok 40 MMD FTP UB berinovasi untuk membuat prototipe filter air yang dapat mengurangi bau dari air limbah. Tidak hanya sampai disitu, masyarakat juga diberikan pembekalan mengenai pentingnya air bersih & filtrasi air, pemasangan 1 prototipe filter pada 1 kolam milik warga hingga dibagikan modul tentang tata cara pembuatan serta perawatan filter air tersebut. Para mahasiswa juga membantu dalam kegiatan mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak di Madrasah Ibtidaiyah Bendiljati Wetan serta mengikuti kegiatan kemasyarakatan lainnya yang telah diadakan.

Warga dan perangkat desa menerima dengan baik program yang dibawakan. Bapak Sodiq selaku Kepala Desa Bendiljati Wetan mengatakan “Memang yang kami butuhkan di desa itu KKN karena bisa memajukan desa dan program filter air bisa menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pengolahan air limbah.” Menurut Bapak Sodiq, walaupun belum adanya aturan tertulis mengenai pengolahan air limbah di Tulungagung, tetapi program ini dapat menjadi langkah awal untuk menjaga lingkungan. “Hanya saja yang disayangkan kalian hanya di desa ini untuk 2 minggu,” tutur Bapak Sodiq saat acara penutupan di hari terakhir MMD di Desa Bendiljati Wetan “jika dapat tinggal disini lebih lama, pasti akan mendapatkan lebih banyak hal-hal lainnya.” Diharapkan mahasiswa dapat berkarya lebih lanjut dengan masyarakat sekitar.
Bapak Yasa Palaguna Umar, S.Tp. MSc, Ph.D selaku dosen pembimbing lapangan mengapresiasi diadakannya program kerja pembuatan filter air. Bapak Yasa menjelaskan bahwa Mahasiswa Membangun Desa (MMD) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggabungkan pengetahuan dari ruang kelas dengan pengabdian masyarakat untuk memecahkan masalah di dunia nyata. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mengetahui mengenai isu lingkungan tetapi juga dapat mengambil suatu langkah konkrit dalam mengatasinya. Selain itu, Bapak Yasa juga mengharapkan dengan adanya alat filter air ini dapat dijadikan suatu langkah awal dalam mengatasi permasalahan air pembuangan kolam di Desa Bendiljati Wetan.

Selesainya proyek pengabdian masyarakat oleh para mahasiswa ini diharapkan telah memberikan kontribusi dan perubahan positif terhadap warga sekitar. Pengabdian masyarakat tersebut menunjukkan kemampuan transformasi positif dari upaya kolaborasi antara universitas dengan masyarakat. Universitas Brawijaya mengharapkan kolaborasi berkelanjutan di masa mendatang, serta dapat menginspirasi generasi mendatang maupun institusi lainnya untuk mengikuti jejak yang telah ada sesuai dengan motto Universitas Brawijaya ‘Building Up Noble Future’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content