Berikan Solusi Nyata, Mahasiswa MMD FTP UB Ciptakan Alat Pengering Briket dari Kotoran Sapi Menjadi Peluang di Desa Kalidawir

MMD FTP UB Berdayakan Desa Gondang, Tulungagung: Kembangkan Solusi untuk Awetkan Beras Organik dengan Mesin Vacuum Sealer
Juli 30, 2024
Desa Ringinpitu Tampil Canggih: Pengenalan Alat Pemipih Kripik Kletek Otomatis oleh Kelompok 20 Program Mahasiswa Membangun Desa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Juli 30, 2024

Berikan Solusi Nyata, Mahasiswa MMD FTP UB Ciptakan Alat Pengering Briket dari Kotoran Sapi Menjadi Peluang di Desa Kalidawir

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya memberangkatkan 828 mahasiswa dari berbagai lintas program studi untuk melaksanakan program Mahasiswa Membangun Desa di Kabupaten Tulungagung pada tanggal 6 Juli 2024. Sebanyak 45 kelompok yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai program studi yang disebarkan ke beberapa desa yang memiliki potensi dan permasalahan terkait teknologi pertanian dan pangan. Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) tahun ini mengusung tema “1 Desa 1 Karya Inovasi” yang melibatkan mahasiswa serta masyarakat desa di Kabupaten Tulungagung, dan berhasil memberikan dampak positif serta signifikan bagi warga desa di Kabupaten Tulungagung.

Program Mahasiswa Membangun Desa dilaksanakan selama 15 hari, dimulai dari tanggal 6 Juli hingga 20 Juli 2024. Kelompok MMD 37 beranggotakan 19 mahasiswa yang menjadi pusat perhatian masyarakat Desa Kalidawir berkat inovasi karya yang diciptakan. Inovasi karya yang diciptakan berupa alat pengering briket kotoran sapi untuk efisiensi produk, yang bertujuan dalam memberikan solusi nyata atas permasalahan yang dihadapi dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kalidawir. Hal ini selaras dengan agenda global, salah satunya yaitu program SDGs no 9 tentang infrastruktur, industri, dan inovasi serta no 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Kegiatan ini didasari oleh komitmen kelompok 37 MMD FTP UB untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya di bidang teknologi pertanian. Adanya permasalahan terkait pengelolaan limbah organik di desa Kalidawir, terutama kotoran ternak yang menjadi tantangan signifikan. Selain itu, keterbatasan alat dan preferensi petani terhadap pupuk kimia dibandingkan pupuk organik juga menjadi kendala utama dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada. Melihat permasalahan tersebut, kelompok 37 MMD FTP UB menginisiasi kolaborasi dengan Desa Kalidawir. Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk mengatasi permasalahan limbah ternak melalui pembuatan alat pencetak dan pengering briket. Dengan adanya alat ini, diharapkan masyarakat dapat mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik berkualitas yang lebih efisien.

Berbagai kegiatan dilakukan selama program pengabdian ini, termasuk sosialisasi mengenai kesehatan anak, penyuluhan terkait penyakit pada tanaman padi, mitigasi bencana, cara pengolahan limbah organik dan anorganik, aksi pengolahan cabai, sosialisasi terkait HACCP, dan cara pengemasan produk. Kegiatan dilakukan di balai desa dan juga rumah warga dengan sasaran seluruh masyarakat Kalidawir dan disesuaikan dengan program yang akan disampaikan. Program utama dilakukan pada tanggal 16 Juli 2024 di rumah bapak Suyanus di dusun Krandegan desa Kalidawir. Sebagian besar warga yang datang merupakan para peternak sapi dan warga sekitar. Para mahasiswa memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait bagaimana cara mengolah limbah organik terutama kotoran sapi menjadi briket. Mulai dari cara pembuatan, formulasi bahan, dan penggunaan alat pencetak dan pengering briket dari kotoran sapi. Selain itu, juga dilakukan demonstrasi alat pencetak dan pengering briket dan penyerahan alat kepada desa Kalidawir.

“Kami dari para peternak sangat senang mendapatkan pengetahuan baru untuk mengolah limbah kotoran sapi menjadi sesuatu yang lebih berguna. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kedepannya kami akan mencoba membuat briket dari kotoran sapi dengan memanfaatkan alat pencetak dan pengering briket ini. Semoga kedepannya adik-adik mahasiswa dapat memberikan lebih banyak ilmu yang sangat bermanfaat kepada masyarakat ,” ujar Bapak Suyanus, salah satu warga Desa Kalidawir.

Prof. Yusuf Hendrawan, STP, M.App.Life.Sc, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, menyampaikan bahwa kerja sama yang erat dengan Pemerintah desa Tulungagung sangat mendukung kemudahan komunikasi serta menjadi program unggulan fakultas. Menurutnya, kerja sama ini bukan hanya sekadar riset dan publikasi, tetapi juga eksekusi langsung yang berdampak nyata bagi masyarakat. Alat inovatif yang dihasilkan dari kolaborasi antara perangkat desa, mahasiswa, dosen, dan BRIDA ini berangkat dari penggalian permasalahan di lapangan, dan hasil karya bersama ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh pihak. Prof. Yusuf berharap agar semakin banyak desa yang bisa disentuh dengan inovasi hilirisasi produk FTP, dan menegaskan bahwa institusi akademisi harus menjadi R&D untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat, industri, dan UMKM.

Dengan selesainya kegiatan ini, kami berharap dapat terus mengembangkan program-program yang bermanfaat dan berkelanjutan di masa mendatang. Kami juga mengapresiasi partisipasi dan kerja sama semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam keberhasilan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk terus berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content