MMD FTP UB 2024: Konversi Kotoran Sapi Menjadi Biogas, Aset Berharga Untuk Desa Berdaya

Pembuatan Filter Air Inovatif untuk Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur
Agustus 2, 2024
Dari Limbah Menjadi Pupuk: Kelompok 14 MMD FTP Universitas Brawijaya Merancang Komposter Sederhana dengan Alat Pencacah untuk Optimalkan Pemanfaatan Limbah Pertanian dan Rumah Tangga di Desa Tanen Tulungagung
Agustus 3, 2024

MMD FTP UB 2024: Konversi Kotoran Sapi Menjadi Biogas, Aset Berharga Untuk Desa Berdaya

Program kerja pengabdian masyarakat yang berjudul  “Pemanfaatan Kotoran Sapi Perah dalam Pembuatan Biogas Metode Fermentasi Anaerobik di Desa Geger, Tulungagung” dilaksanakan oleh Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya pada tanggal 13 Juli 2024. Program tersebut berhasil membawa dampak positif bagi desa khususnya pada peternak sapi. Mahasiswa dan dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian terlibat dalam program ini dengan memberikan edukasi serta pelatihan kepada peternak sapi mengenai biogas.

Selama 14 hari, Desa Geger menjadi sorotan berkat adanya kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yang diketuai oleh Natasya Zakiyah Ramadhani Taslim. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program unggulan Fakultas Teknologi Pertanian yaitu MMD FTP yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi Desa Geger yaitu limbah kotoran sapi. Pemanfaatan limbah kotoran sapi dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan biogas yang diharapkan mampu membantu masyarakat desa dalam memanfaatkan limbah kotoran sapi yang tidak terpakai. Hal tersebut selaras dengan SDGs no 7 tentang energi bersih dan terjangkau, SDGs no 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dan SDGs no 13 tentang penanganan perubahan iklim.

Pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang disebut dengan MMD (Mahasiswa Membangun Desa) merupakan bagian penting dari tri dharma perguruan tinggi, mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Desa Geger terpilih menjadi sasaran utama terlaksananya kegiatan karena masih banyak limbah organik terutama limbah hasil pertanian. Salah satu bentuk pengabdian ini adalah edukasi tentang pemanfaatan biogas dari kotoran sapi sebagai bahan utama dan slurry sebagai bahan pendukung. Slurry merupakan campuran kotoran sapi dan air, mempercepat fermentasi dan meningkatkan efisiensi produksi gas. Melalui kegiatan seperti sosialisasi dan demonstrasi, mahasiswa dapat menyebarkan pengetahuan ini, membantu masyarakat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mengelola limbah ternak dengan lebih baik, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Program ini juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan teori, mengembangkan keterampilan komunikasi, kerja sama tim, empati, dan rasa tanggung jawab sosial.

Terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan selama program MMD ini berlangsung, termasuk sosialisasi pada kelompok tani, produsen susu sapi, serta pemasangan biogas di lahan salah satu warga Desa Geger. Para mahasiswa MMD FTP juga membantu dalam pelayanan kegiatan desa dan edukasi pemanfaatan limbah organik hasil pertanian dan peternakan bagi seluruh warga Desa Geger. Di minggu awal mahasiswa MMD juga ikut berperan membantu dalam persiapan acara adat di Desa Geger. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini disambut antusias oleh para warga Desa Geger. Selama program MMD ini berlangsung mahasiswa dan warga setempat saling bertukar pikiran tentang manfaat dan keunggulan pemanfaatan biogas dan pupuk organik yang berbahan dasar limbah organik, serta panduan praktis cara pembuatannya. Selain itu, masyarakat Desa Geger juga sangat antusias selama kegiatan brainstroming dan sharing session guna mengatasi permasalahan pengolahan limbah peternakan dan hasil pertanian.

“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami mendapatkan wawasan tambahan yang bermanfaat dan kami juga mendapatkan pengetahuan baru mengenai pengolahan limbah kotoran sapi menjadi biogas. Saya harap semoga warga Desa Geger dapat mengimplementasikan alat yang sudah dibuat oleh rekan-rekan mahasiswa KKN Universitas Brawijaya” ujar Bapak Damiran, selaku ketua RT Dusun Turi Desa Geger..

Pak Wahyunanto, selaku dosen pembimbing lapang kelompok 31, menyampaikan rasa bangga atas antusiasme serta partisipasi warga Desa Geger. “Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Desa Geger khususnya dalam mengurangi limbah kotoran hewan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan MMD ini sehingga dapat berjalan dengan lancar,” katanya.

Dengan berakhirnya kegiatan pengabdian masyarakat ini, Universitas Brawijaya khususnya Fakultas Teknologi Pertanian berharap dapat terus melanjutkan program-program serupa di masa yang akan datang. Selain itu, kami juga berharap dapat memberi inspirasi lebih kepada banyak institusi agar dapat terlibat aktif dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam menangani persoalan limbah yang ada di setiap desa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content