Aplikasi Biodigester Sederhana: Alternatif Sumber Energi Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Di Desa Gilang, Kabupaten Tulungagung

MMD FTP 2024 : Implementasi EcoConvert: Inovasi Bioreaktor Aerasi Cerdas Modular Terintegrasi Sensor Multi Zona Guna Meningkatkan Efisiensi Fermentasi Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Cair di Desa Pagerwojo Tulungagung
Juli 27, 2024
MMD FTP UB 2024: Sentuhan Modern Pada Pembuatan Keripik Pisang dan Usaha Menjadikan Satu Jagung Memiliki Seribu Manfaat di Desa Panggungkalak
Juli 29, 2024

Aplikasi Biodigester Sederhana: Alternatif Sumber Energi Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Di Desa Gilang, Kabupaten Tulungagung

Kegiatan mahasiswa membangun desa (MMD) yang dilaksanakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) di Desa Gilang, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung pada tanggal 6 Juli 2024 hingga 20 Juli 2024 berhasil memberikan dampak positif signifikan bagi warga desa. Program ini melibatkan 17 mahasiswa dari Departemen Teknik Biosistem, Departemen Teknologi Industri Pertanian, dan Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi yang memberikan edukasi dan pelatihan yang terfokus pada masalah pertanian, seperti pemanfaatan limbah pertanian, pembuatan pupuk organik dengan beberapa metode, pemanfaatan limbah organik peternakan menjadi biogas, serta beberapa pemanfaatan limbah pertanian lainnya.

Selama 14 hari, Desa Gilang menjadi pusat perhatian berkat kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh UB diketuai oleh Nazhmi Hariz. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan FTP yaitu MMD FTP yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah Desa Gilang. Hal ini selaras dengan SDGs nomor 7, 12, dan 13. Biogas yang dihasilkan dari biodigester adalah sumber energi terbarukan yang dapat digunakan untuk keperluan seperti memasak dan penerangan. Penggunaan biogas ini membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan akses terhadap energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan (SDG 7). Selain itu, biodigester juga berperan dalam mengurangi limbah organik dengan mengubahnya menjadi biogas, yang bermanfaat. Proses ini membantu menurunkan emisi gas rumah kaca, yang berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim (SDG 13), serta mendukung produksi dan konsumsi yang berkelanjutan (SDG 12).

Desa Gilang yang terletak di Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, memiliki beragam potensi yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Potensi di bidang pertanian meliputi jamur, jagung, padi, dan tebu. Sektor peternakan di Desa Gilang juga cukup maju, dengan pemeliharaan hewan ternak yang tidak hanya menghasilkan daging, tetapi juga kotoran hewan yang dimanfaatkan sebagai pupuk alami untuk pertanian. Kendati demikian, terdapat permasalahan yang terjadi di Desa Gilang. Permasalahan tersebut yaitu limbah kotoran ternak yang belum optimal dalam penanganannya, kurangnya pemanfaatan limbah organik sisa pertanian, serta kurangnya penerapan teknologi dalam penanganan masalah lingkungan. Mahasiswa kelompok 28 ingin membantu memberikan solusi terhadap permasalahan ini, sehingga dipilihlah Desa Gilang sebagai tempat pengabdian. Salah satu solusi yang dikemukakan yaitu pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi biogas. Biogas yang dihasilkan dapat digunakan dalam kebutuhan sehari-hari, seperti untuk memasak, sehingga tidak hanya membantu mengurangi polusi lingkungan tetapi juga menyediakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan bagi masyarakat desa. Selanjutnya pemanfaatan limbah pertanian sebagai co-substrat sebagai bahan campuran limbah kotoran ternak. Adapun solusi lainnya yaitu menciptakan alat biodigester yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah kotoran ternak yang menumpuk menjadi biogas yang memiliki banyak kegunaan untuk kegiatan sehari-hari. Alat tersebut kemudian dikenalkan kepada masyarakat.

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa meliputi berbagai macam sosialisasi dan pelatihan, kunjungan ke kelompok tani dan UMKM pengolahan jamur, kegiatan belajar mengajar di SD, dan membantu kegiatan pemeriksaan kesehatan warga lansia yang berkolaborasi dengan puskesmas setempat. Topik sosialisasi antara lain adalah inovasi pangan tepung berbahan baku bonggol jagung, penerapan bmc dalam inisiasi suatu usaha, teknik pengemasan produk pangan, digitalisasi pemasaran umkm, dan langkah mengurus perizinan usaha. Sedangkan pelatihan-pelatihan yang dilakukan meliputi pembuatan pupuk dari limbah rumah tangga menggunakan metode takakura dan losida, pembuatan pupuk organik cair dari dedak padi tumpi jagung, pembuatan pupuk kompos dari limbah jagung, pembuatan pestisida dan eco-enzyme berbahan dasar limbah rumah tangga, pembuatan biobriket dari limbah baglog jamur tiram, pembuatan cookies dari tepung jamur, dan pembuatan tepung dari jamur tiram yang nantinya diolah menjadi mie substitusi.

“Warga merasa sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa MMD FTP di Desa Gilang,” ujar Pak Bambang Prasetya, selaku Kepala Desa. “Semua ilmu yang dibawakan sangat berguna, sesuai, serta dapat diterapkan dalam kegiatan pertanian di Desa Gilang, dimana mayoritas warga bekerja sebagai petani. Cara penyampaian dari mahasiswa MMD FTP UB di Desa Gilang juga mudah dimengerti oleh masyarakat sehingga masyarakat sangat tertarik dengan seluruh sosialisasi dan pelatihan yang diberikan. Warga sangat tertarik dan menantikan setiap hal yang akan dibawakan oleh mahasiswa MMD FTP UB selama di desa” tambahnya.

Feronika Heppy Sriherfyna STP. MP. sebagai koordinator kegiatan kelompok 28 MMD FTP UB, menyampaikan rasa bangganya terhadap kelompok 28 MMD FTP UB selaku mahasiswa binannya setelah melihat antusias dan juga tanggapan warga terkait kegiatan yang telah dilakukan di Desa Gilang.

Sementara Prof. Irnia, selaku koordinator kegiatan dari FTP, menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme dan partisipasi warga desa. “Kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Gilang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung,” katanya.

Dengan berakhirnya kegiatan pengabdian masyarakat ini, UB berharap dapat terus melanjutkan program-program serupa di masa mendatang, serta menginspirasi lebih banyak institusi untuk terlibat aktif dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content