Dosen FTP Ajari Decoupage pada Pengrajin Kayu Junrejo

21 Tahun Agritech Sport Mengembangkan Minat dan Bakat Mahasiswa FTP di Bidang Olahraga
September 17, 2019
FLOLETA FTP UB Mempersembahkan: Make Up Class Bersama Emina Cosmetics
September 18, 2019

Dosen FTP Ajari Decoupage pada Pengrajin Kayu Junrejo

Decoupage adalah seni menghias dengan menempelkan material lain. Material tersebut dapat berupa kertas atau kain yang ditempelkan ke permukaan media yang akan dihias. Semakin tipis kertas atau kain yang digunakan, hasilnya pun akan semakin baik. Medianya dapat berupa kain kanvas, botol, kayu, kulit, pandan, lontar dan lain sebagainya.

Demikian dijelaskan  Prof.Dr.Ir. Sumardi HS., MS., dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya ketika mengajarkan teknik decoupage pada sejumlah pengrajin kayu yang berasal dari daerah Junrejo – Kotatif Batu.

Menggandeng narasumber Nanik Sriwahyuningsih, MAP dari UKM Garuda Jaya – Malang, tujuan kegiatan ini adalah peningkatan keterampilan para pengrajin kayu serta membuka peluang kerjasama dan memperluas pasar.

“Sepintas teknik decoupage ini terlihat mudah karena hanya menggunting dan menempel, tetapi sebenarnya dibutuhkan ketelitian dan kreativitas pada prosesnya. Dengan penggunakan teknik potong dan tempel serta disesuaikan dengan motif yang sesuai tentu akan menghasilkan karya yang cantik dan bernilai jual tinggi. Adapun peralatan yang dibutuhkan teknik ini adalah tissu,  kuas, lem kertas berwarna putih, gunting, serta pernis. Pertama kita tentukan dulu medianya, apakah talenan, atau kipas, atau tas dan lain sebagainya. Lalu pilih motif yang sesuai. Potong tissu mengikuti motif tadi lalu tempelkan pada medianya. Setelah kering, beri lapisan lem lagi pada tissu. Langkah akhir hanya tinggal pemberian pernis untuk hasil yang awet dan sempurna. Untuk motif sederhana, teknik decoupage ini hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam, tetapi akan lebih lama jika motifnya lebih rumit. Meski demikian, dijamin hasilnya akan memuaskan karena decoupage ini sedang booming. Permintaan sangat banyak dan harganya juga lumayan bagus sehingga mampu meningkatkan pendapatan para pengrajin,” pungkas Prof. Sumardi. (dse)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content