Pentingnya pengelolaan limbah yang ramah lingkungan menginisiasi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya menciptakan Biowash Promic cairan serbaguna yang dapat mengubah sampah organik menjadi nutrisi tanaman dalam waktu hanya 1 detik.

Biowash Promic yang merupakan hasil fermentasi campuran air, kulit buah, dan starter Promic yang dikembangkan dari fermentasi alami berbagai bahan sama sekali tidak menggunakan gula atau bahan kimia tambahan dalam proses pembuatannya. Nutrisi tanaman berbentuk cairan ini  bahkan mengandung bakteri baik yang mempercepat penguraian limbah organik sekaligus membunuh patogen penyebab bau busuk.

Saat disosialisasikan pada program KKN-DM Universitas Brawijaya 2024 dibawah bimbingan Dr. Ir. Ary Mustofa Ahmad, M.P,, mahasiswa mempraktikkan cara penggunaan Biowash Promic dengan langkah-langkah sederhana. Setelah diencerkan dengan air pada perbandingan 1:30, larutan ini dapat langsung disiramkan pada limbah organic untuk kemudian ditutup dengan tanah tipis.  Hasilnya, limbah organik langsung berubah fungsi menjadi nutrisi yang siap digunakan untuk penyemaian benih atau pemindahan bibit.

Ibu Wiwik, selaku pengurus Bank Sampah Griya Lestari yang terletak di Dusun Sempol, RT 03 RW 05, Desa Ardimulyo, memberikan testimoni positif tentang program ini. “Pengenalan Biowash Promic oleh mahasiswa KKN-DM UB sangat membantu kami dalam mengelola sampah organik. Prosesnya cepat dan efektif, sehingga sampah tidak menumpuk dan segera bisa dimanfaatkan sebagai nutrisi untuk tanaman. Semoga inovasi ini terus berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya. (dse)

• Category in:
• Berita

• SDG11
• SDG12
• SDG15