Diseminasi Produksi Silase dan Pupuk Organik pada Kelompok Ternak Meru Betiri

Tasyakuran Guru Besar FTP
Agustus 9, 2023
Berkat Cabai Rawai Hijau, Mahasiswi FTP Jadi Wisudawan UB Termuda
Agustus 10, 2023

Diseminasi Produksi Silase dan Pupuk Organik pada Kelompok Ternak Meru Betiri

Tim Doktor Mengabdi Kemitraan (DMK) dari Universitas Brawijaya yang berkolaborasi dengan kegiatan KKN Tematik dari LPPM Universitas Brawijaya melakukan kegiatan bimbingan teknis diseminasi teknologi produksi pakan ternak silase dan pupuk organik pada kelompok Gerakan Masyarakat Peduli Sampah (GEMES) yang merupakan binaan dari Balai Taman Nasional Meru Betiri di Desa Sarongan, Kab Banyuwangi.Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan sekaligus pendampingan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan daun hijauan sebagai pakan ternak kambing.

Desa Sarongan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi yang memiliki beragam potensi hutan tropis dengan beragam jenis pohon dan tanaman hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing. Macam dari tanaman hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai ternak kambing yaitu tanaman jagung, rumput odot, pohon mahoni, pohon rambutan dan masih banyak macam tanaman lainnya.

Saat ini sebagian besar kelompok GEMES memiliki ternak kambing dengan pakan hijauan dari desa penyangga meru Betiri. Ketua pelaksana kegiatan  Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, STP, MP dari Fakultas Teknologi Pertanian mengatakan bahwa selama ini yang menjadi kendala dari kelompok GEMES antara lain rendahnya efisiensi dalam pemberian pakan kambing yang berdampak keuntungan penjualan kambing, serta keterbatasan transfer teknologi dalam pemanfaatan kotoran kambing sebagai pupuk organik. Pemberian pakan yang efisien memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas ternak.

Silase adalah metode pengawetan pakan atau hijauan dengan kadar air yang telah ditentukan melalui proses fermentasi oleh bakteri. Selain itu, silase juga merupakan pakan ternak yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dan umumnya terbuat dari hijauan serta limbah pertanian. Melalui program ini, peternak di Desa Sarongan diajarkan cara-cara efektif dalam pemilihan dan penyiapan bahan baku silase seperti tebon jagung, rumput odot, pohon rambutan, dan pohon mahoni dan juga penggunaan teknik fermentasi yang tepat guna untuk menghasilkan pakan berkualitas tinggi.

Dalam pembuatan pakan ternak silase, kegiatan ini memfasilitasi Mesin Perajang Penggiling Serbaguna Skala Teknologi Tepat Guna bagi kelompok GEMES yang berfungsi untuk mencacah bahan pakan ternak supaya bervolume lebih kecil dan mudah untuk ditempatkan pada wadah yang tertutup untuk menghentikan proses oksidasi sehingga mikroorganisme akan berfermentasi. Selain itu ukurannya lebih homogen yang berdampak pada percepatan fermentasi dikarenakan luas permukaan yang lebih besar memungkinkan bakteri fermentasi lebih mudah mencerna selulosa pada bahan hijauan sehingga proses menjadi lebih efisien dan cepat.

Mesin Perajang Serbaguna

Selain itu juga diberikan bimbingan teknis dan pendampingan dalam mengolah limbah organik dari peternakan yaitu kotoran kambing untuk dijadikan pupuk organik fermentasi yang ramah lingkungan. Pupuk ini diproduksi untuk meningkatkan pendapatan dari para peternak dengan dilakukan penjualan pupuk tersebut.

Bimbingan teknis pembuatan pakan ternak silase dan pupuk organik dilakukan pada tanggal 15 dan 16 Juli 2023. Pada tanggal 15 Juli 2023 dilakukan pendampingan pembuatan pembuatan pakan ternak silase dan pupuk organik ditempat Pak Setyo Wahono oleh tim UB, mahasiswa KKN dan juga kelompok GEMES untuk ikut serta dalam pembuatannya. Kegiatan ini melibatkan ahli pembuatan pakan ternak silase yaitu Ibu Ria Dewi Andriani SPt, MP, M.Sc dari Fakultas Peternakan, ahli pembuatan pupuk organik yaitu Ibu Nimas Mayang SS, STP, MP, PhD dari Fakultas Teknologi Pertanian, dan Ibu Rini Yulianingsih STP, MT, PhD dari Fakultas Teknologi Pertanian yang memberikan penjelasan terkait prosedur penggunaan mesin perajang serbaguna.

Acara bimtek ini disambut antusias oleh peternak dan anggota kelompok GEMES di Desa Sarongan. Mereka menyambut baik upaya kolaboratif dari para pakar dan peneliti universitas dalam memberikan solusi nyata untuk masalah peternakan terutama masalah pakan ternak kambing yang sangat terbatas ketersediaan pakan hijauan yang bisa membahayakan daerah konservasi lingkungan Meru Betiri.

Capaian keberhasilan yang diperoleh dalam kegiatan Program Doktor Mengabdi  adalah pemahaman pengetahuan dan keterampilan kelompok dalam produksi pakan ternak silase dan pupuk organik sehingga mempersingkat waktu budidaya ternak dan pendapatan menjadi maksimal. Kemudian kelompok GEMES diberikan fasilitas mesin perajang serbaguna untuk produksi pakan ternak silase. Selain itu kelompok GEMES menjadi termotivasi dalam pengembangan usaha produksi pupuk organik.

Program Bimtek pakan ternak silase dan pembuatan pupuk organik ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam mengembangkan peternakan yang lebih produktif, berdaya saing, dan berwawasan lingkungan di Desa Sarongan, Banyuwangi. Hasil produksi pakan ternak silase dan pupuk organik selanjutnya dilakukan pengujian laboratorium di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content