Dosen FTP Bina Petani Jamur Tiram di Jember

Solusi Inovatif Peningkatan Produktivitas Buah Naga dengan Agens Hayati
Agustus 10, 2023
Tim DM UB Bina UKM Pupuk Organik Sanenrejo
Agustus 13, 2023

Dosen FTP Bina Petani Jamur Tiram di Jember

Taman Nasional Meru Betiri merupakan kawasan perhutanan sebagai tempat konservasi dan perlindungan habitat alami dari flora dan fauna di dalamnya yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan alam dan pelestarian lingkungan. Kawasan Taman Nasional Meru Betiri terdiri atas beberapa wilayah meliputi hutan rimba, kawasan bahari, kawasan rehabilitasi, serta kawasan penyangga yang terdiri dari beberapa desa diantaranya Desa Sanenrejo dan Andongrejo. Sebelum beralih profesi, dahulunya masyarakat dari kedua desa ini sangat bergantung pada sumber daya di kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Pemanfaatan sumber daya dalam jumlah besar dan terus-menerus dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Dengan adanya permasalahan tersebut maka pihak Taman Nasional Meru Betiri melakukan beberapa upaya rehabilitasi dengan memberikan alternatif ekonomi lainnya seperti usaha budidaya jamur tiram. Kepala SPTN Wilayah II Ambulu, Ir. Agust Dwi Andono menyampaikan, “Taman Nasional sebagai penghubung antara masyarakat dengan UB, sehingga UB bisa menyalurkan bantuan kepada masyarakat dan masyarakat diharapkan dapat meresapi serta mempelajari pelatihan yang dilakukan demi menunjang kesejahteraan melalui budidaya jamur ini.”

Upaya rehabilitasi masyarakat melalui usaha jamur tiram dilaksanakan oleh kelompok Syukur Mandiri dan Jawara Meru Betiri, dimana pada kegiatan sebelumnya telah dilakukan bimbingan teknis terkait dengan pembuatan baglog dan inovasi produk jamur tiram disertai dengan serah terima alat yaitu berupa spinner inverter, dan mesin mixer dan press baglog. Usaha jamur tiram yang dijalankan hanya berfokus pada produksi baglog dan inovasi produk saja sehingga selama ini, bibit jamur tiram yang digunakan masih didapat dari produsen lain dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknologi proses pembibitan. Seperti yang diketahui bahwa dalam pembuatan baglog jamur tiram digunakan bibit F2 yang merupakan turunan dari bibit F1 yang diproduksi dengan penanaman pada media baru. Pembelian bibit pada produsen lain ini mempengaruhi pengeluaran dari kelompok yang usahanya masih belum stabil sehingga kelompok memiliki keterbatasan dalam mengembangkan usaha.  Selain itu, pengetahuan dan wawasan tentang sistem manajemen kelembagaan usaha yang profesional serta softskill dalam membangun wirausaha masih kurang, hal ini ditunjukkan oleh pembukuan yang belum lengkap, pembagian tugas dan jadwal antar anggota yang belum terstruktur, dan juga kurangnya pemanfaatan media dalam promosi dan penjualan produk jamur tiram. 

Dalam membantu penyelesaian permasalahan tersebut, Universitas Brawijaya menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Doktor Mengabdi yang merupakan salah satu kegiatan strategis dari LPPM Universitas Brawijaya. Kegiatan dengan judul “Pengembangan Kemitraan Strategis melalui Penguatan Kapabilitas, Efisiensi Produksi dan Wirausaha Jamur Tiram sebagai Alih Profesi Mantan Pelaku Illegal Logging dengan Diseminasi Laminair dan Autoclaf di Kawasan Meru Betiri, Kabupaten Jember” terdiri dari bimbingan teknis, pendampingan, dan hibah alat laminar air flow dan autoclaf. Bimbingan teknis diselenggarakan pada hari Kamis-Jumat, 13-14 Juli 2023 pada kelompok usaha Syukur Mandiri dan Jawara Meru. 

Melalui kegiatan bimbingan teknis dilakukan edukasi dan pelatihan mengenai penggunaan autoklaf dan laminar air flow pada proses pembibitan jamur F2. Kemudian dilakukan pendampingan dan monitoring terkait manajemen usaha yang baik. Harapannya masyarakat dapat memaksimalkan potensi usaha budidaya jamur tiram dengan menggunakan teknologi pembibitan tepat guna, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Tim Doktor Mengabdi yang berpartisipasi dalam kegiatan ini diketuai oleh Dr. Fitria Dina Riana, SP, MP, La Choviya Hawa, STP, MP, Ph.D, Dr. Euis Elih Nurlaelih, SP, MP,  Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, STP,   MP, dan Devi Farah Azizah SSos, MAB serta lima mahasiswa KKN Doktor Mengabdi. Pada penyelenggaraan kegiatan, Tim Doktor Mengabdi bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Meru Betiri Jember serta Pemerintah Desa Sanenrejo dan Desa Andongrejo. 

Dengan adanya kegiatan ini, Tim Doktor Mengabdi UB berharap bahwa dengan adanya pengabdian masyarakat di tahun kedua ini, budidaya jamur tiram dapat terus berlanjut dan berkembang. Dapat dilihat dari potensinya yang tinggi sehingga dapat menjadi tambahan yang dapat mendukung perekonomian masyarakat. Harapannya, kemitraan antara Universitas Brawijaya dengan Taman Nasional Meru Betiri dan pemerintah Desa Sanenrejo dan Andongrejo, mampu memberikan hasil yang bermanfaat bagi semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content