Dosen UB Sulap Tanaman Kalosa jadi Batik Cantik

FTP UB Bina 50 UKM Se-Kota Batu Lewat Program Matching Fund
September 8, 2023
FTP UB Jalin Kerja Sama dengan PT Spraying Systems Indonesia
September 12, 2023

Dosen UB Sulap Tanaman Kalosa jadi Batik Cantik

Desa Donowarih, kecamatan Karangploso merupakan salah satu wilayah perbatasan Kabupaten Malang dan Kota Batu yang cukup strategis menunjang Kota Batu sebagai destinasi wisata terbesar di Jawa Timur. Desa ini memiliki beberapa kelompok masyarakat produktif yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) “Sumber Rejeki” dan Paguyuban Batik “Kalosa” yang mayoritas dikelola oleh ibu rumah tangga. Produk yang dihasilkan berupa makanan dan minuman, seperti kerupuk miller singkong, mbothe, serta minuman bubuk dengan bahan baku jeruk, jahe, bandrek dan kucnaj instan yang dipasarkan di Malang Raya. Paguyuban Batik dan Kerajinan “KALOSA” yang memproduksi batik dan kerajinan merupakan salah satu pioneer produsen batik di Malang Raya, Jawa Timur dengan produk utama adalah kain batik (kain tulis, ecoprint, shibori) dan produk turunannya (payung, baju, aksesoris, sepatu, dan tas) bermerek dagang “Kalosa”. Dampak keberadaan KWT dan Paguyuban Batik di desa Donowarih, kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang antara lain: memberdayakan masyakarat produktif melalui usaha berbasis bahan lokal, mengoptimalkan potensi daerah untuk peningkatan ekonomi desa, serta mendukung pengembangan dan peningkatan manajemen kelompok masyarakat olahan pangan, Batik dan Kerajinan Kalosa.

Permasalahan yang dihadapi oleh  KWT dan Paguyuban Batik di Desa Donowarih adalah keterbatasan teknologi dalam pemanfaatan tanaman ploso atau kalosa menjadi produk unggulan yang berdaya saing dan bernilai ekonomi tinggi untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, perlu adanya diseminasi teknologi skala Tepat Guna dan bersifat proven technology untuk transfer dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain pemanfaatan bunga kalosa sebagai pewarna alami untuk batik dan pemanfaatan daun bunga kalosa untuk minuman instan yang aman dan mampu menunjang kesehatan.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Tim FTP diketuai oleh Siti Asmaul Mustaniroh bersama mahasiswa S2 TIP melalui diseminasi teknologi diberikan beberapa alternatif warna dari penggunaan tanaman kalosa (bunga). Melalui  proses perajangan, pembekuan, pengeringan dengan teknologi yang mudah untuk diimplementasikan oleh mitra menghasilkan 6 alternatif warna untuk pewarna alami  dan minuman instan. Kandungan nutrisi dalam minuman instan kalosa masih akan dilakukan pengujian di Labortorium untuk mengkondisikan bisa dikonsumsi secara aman dan sehat bagi konsumen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content