Inovasi Ramah Lingkungan: Pandai Besi Home Industry Terapkan Magnetic Separator untuk Penyaringan Air Efektif

Ordik Pasca Sarjana 2024
Agustus 13, 2024
Alat Pengering ERK: Solusi Inovatif untuk Pengeringan Jagung di Desa Winong, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung
Agustus 13, 2024

Inovasi Ramah Lingkungan: Pandai Besi Home Industry Terapkan Magnetic Separator untuk Penyaringan Air Efektif

Program Mahasiswa Membangun Desa Fakultas Teknologi Pertanian (MMD FTP) merupakan sebuah program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berlokasi di beberapa desa yang terletak di Kabupaten Tulungagung. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya pada Sabtu (6/7/2024) lalu telah melepas sebanyak 828 mahasiswa di Lapangan Rektorat Universitas Brawijaya. Pelaksanaan program ini berlangsung selama 14 hari mulai tanggal 6 – 20 Juli 2024. Pelaksanaan program MMD FTP kelompok kami berada di Desa Kiping, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung dan diketuai oleh Raulas Deandre Prastowo. Selama berada di Desa Kiping kami membawakan 21 program kerja yang terbagi menjadi 20 program kerja individu dan 1 program kerja kelompok. Ke-21 program kerja tersebut dihubungkan dengan beberapa poin yang terdapat pada 17 poin SDGs.

Program kerja kelompok kami selaras dengan beberapa poin yang terdapat pada 17 poin SDGs tersebut, salah satunya SDGs 3 yaitu good health and well-being. Target 3.9 yaitu mengurangi kematian dan penyakit akibat pencemaran air. Desa Kiping merupakan sebuah desa industri Pandai Besi yang terletak di Tulungagung. Hampir sebagian besar orang di desa ini adalah pengrajin Pandai Besi dan produk yang dihasilkan UMKM Pandai Besi di desa ini dianggap berkualitas tinggi sehingga hal ini tidak mengherankan jika produk mereka dipromosikan di kota-kota lain. Namun, ada beberapa masalah di balik potensi yang besar dari UMKM Pandai besi di desa Kiping. Salah satunya kandungan logam pada air tanah tersebut yang dapat membahayakan bagi kesehatan warga desa kiping. Solusi yang dapat diberikan untuk masalah UMKM pandai besi di Desa Kiping adalah penerapan teknologi filtrasi yang mampu menyaring kandungan logam dari limbah produksi.

Teknologi ini dirancang untuk menangani kontaminan logam berat yang sering ditemukan dalam limbah industri pandai besi, seperti besi, tembaga, dan timbal dengan menggunakan teknologi filtrasi yang efektif, partikel-partikel logam dapat dipisahkan dari air limbah, sehingga air yang dibuang ke lingkungan menjadi lebih bersih dan aman. Implementasi teknologi ini tidak hanya melindungi lingkungan dari pencemaran, tetapi juga membantu UMKM memenuhi standar lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah. Berbagai kegiatan dilakukan selama program ini termasuk Sosialisasi Program Kerja Inovasi Penyaringan Limbah Air Menggunakan Prinsip Magnetic Separator yang merupakan program kerja utama dalam kegiatan ini.

Pelaksanaan program kerja utama ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2024 di Desa Kiping, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Program ini menargetkan tiga elemen utama dalam masyarakat, yaitu perangkat desa, pekerja UMKM, dan masyarakat umum. Kegiatan ini terbagi menjadi beberapa rangkaian yang mencakup sosialisasi dan evaluasi mengenai tiga KIT dari Departemen FTP UB serta sosialisasi utama berupa alat filtrasi air dengan teknologi magnetic separator. Sosialisasi mencakup penginformasian hal-hal terkait kontaminasi besi dan dampaknya, serta pengenalan komponen-komponen penyusun alat, untuk memberi gambaran dalam penyusunan dan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk tiap bagian penyusun alat filtrasi.

Sosialisasi alat filtrasi air dengan magnetic separator juga dilengkapi dengan penjelasan cara penggunaan dan prosedur kerja dari alat filtrasi terkait. Selain itu, dilakukan pula kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) atau yang sering dikenal dengan kegiatan Kerja Bakti. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 12 Juli 2024, yang dipimpin langsung oleh Bapak Ngat Sumanto selaku Kepala Desa yang diikuti oleh seluruh anggota kelompok 07 MMD FTP UB, perangkat desa, dan warga. Tujuan utama kerja bakti ini adalah untuk membersihkan lingkungan sekitar desa. Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa, perangkat desa, dan warga secara bergotong royong membersihkan selokan, memangkas  rumput liar, dan membersihkan sampah. Antusiasme warga terlihat jelas dengan tingginya partisipasi dan semangat gotong royong yang ditunjukkan. Beberapa warga juga berinisiatif menyediakan makanan ringan dan minuman untuk para peserta kerja bakti. Selain kegiatan tersebut, dilakukan pula outbond bersama Forum Anak Desa Kiping yang diadakan di Jurang Senggani yang terletak di Desa Nglurup, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 14 Juli 2024 dengan mengangkat tema “Petualangan Generasi Hijau Menjaga Kelestarian Alam Demi Masa Depan”. Kegiatan outbond meliputi berbagai permainan yang menguji kekompakan tim dan dilakukan kegiatan penanaman bibit pohon di sekitar area outbond. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kerja sama tim, meningkatkan kepercayaan diri, dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam. Acara ini tidak hanya berhasil memberikan pengalaman yang menyenangkan dan edukatif bagi peserta, tetapi juga berkontribusi nyata dalam upaya pelestarian lingkungan
melalui penanaman pohon.

Pada program pengabdian ini dilakukan kegiatan Posyandu Lansia. Para mahasiswa, didampingi oleh tenaga kesehatan setempat, melakukan pemeriksaan kesehatan dasar meliputi pengukuran tekanan darah, penimbangan berat badan, tinggi badan, dan pemeriksaan gula darah. Pada hari terakhir dari program Mahasiswa Membangu Desa ini, dilakukan kegiatan penutupan program Mahasiswa Membangun Desa FTP UB. Dalam sesi ini, Koordinator Desa, Raulas Deandre Prastowo, menyampaikan laporan singkat dan kesan-pesan tentang berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan selama dua minggu masa pengabdian di Desa Kiping. Acara kemudian dilanjutkan dengan serah terima vandel dari tim MMD Kelompok 07 kepada pihak desa. Vandel ini diserahkan oleh Raulas Deandre Prastowo kepada Kepala Desa Kiping, Bapak Ngat Sumanto, sebagai simbol terima kasih dan kenang-kenangan atas kerja sama yang terjalin selama program MMD berlangsung. Dalam
sambutannya, Bapak Ngat Sumanto mengucapkan terima kasih atas kontribusi mahasiswa MMD dan berharap agar hubungan baik antara Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya dan Desa Kiping dapat terus berlanjut di masa depan. Kemudian pada malam harinya, dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama dengan pengurus desa dan warga setempat sebagai rangkaian penutup dan pelepasan mahasiswa MMD Kelompok 07. Hidangan yang disajikan merupakan masakan khas daerah setempat, mencerminkan kekayaan kuliner lokal. Suasana makan bersama ini berlangsung hangat dan penuh keakraban, menjadi momen perpisahan yang berkesan bagi mahasiswa MMD dan warga desa. Keseluruhan acara berjalan lancar dan sukses, mencerminkan keberhasilan program

MMD dalam membangun hubungan yang erat dengan masyarakat setempat serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan desa.
Pak Ngat Sumanto, Kepala Desa Kiping, memberikan pandangannya mengenai inovasi alat yang dipamerkan dalam Expo Alat di Pendopo Kabupaten Tulungagung. “Inovasi alat ini sangat membantu warga desa dalam mengatasi permasalahan air yang tercemar oleh limbah
industri pandai besi, terutama di Masjid Desa Kiping,” ujarnya. Namun, ia juga menambahkan bahwa alat tersebut masih memerlukan beberapa perbaikan, seperti penambahan pompa untuk memperlancar aliran air. Sementara itu, Mas Irfan, salah satu pegawai di Balai Desa Kiping, memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh tim mahasiswa selama di desa. “Kegiatan ini telah memberikan dampak positif bagi warga, dan semoga apa yang diberikan dapat bermanfaat di masa mendatang,” ungkapnya.

Dr. Ir. Ary, selaku koordinator dosen pembimbing lapang Kelompok 07 MMD FTP UB Desa Kiping menyampaikan rasa bahagia dan bangga atas partisipasi serta suksesnya program kerja yang telah dilaksanakan “Kami berharap dari beberapa program kerja yang telah dilakukan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi selama kegiatan Mahasiswa Membangun Desa yang telah dilakukan,” katanya.

Melalui kegiatan Mahasiswa Membangun Desa selama dua minggu di Desa Kiping, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung sebagai salah satu kegiatan pengabdian masyarakat, diharapkan dapat menginspirasi program kerja lanjutan, sehingga upaya
pengabdian yang telah dilaksanakan sebelumnya dapat berlanjut dan terus berkembang. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat dapat terus melambung dengan memberikan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh warga. Serta diimbuhi penyempurnaan dari evaluasi-evaluasi program kerja ini yang memunculkan beberapa rekomendasi. Terutama seiring berkembangnya pendidikan yang dapat terus menopang inovasi solusi dari masalah berkesinambungan.

Pada malam penutupan kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) di Desa Kiping, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, diadakan acara makan bersama yang berlangsung dengan penuh kehangatan dan kekeluargaan. Acara ini dimulai pukul 19.00 WIB
dan dihadiri oleh seluruh mahasiswa MMD kelompok 7, perangkat desa, serta warga setempat. Dalam suasana yang akrab, semua peserta menikmati hidangan yang disiapkan oleh Mahasiswa MMD dan juga Perangkat Desa. Acara makan bersama ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan keberhasilan program MMD, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa dan masyarakat desa yang telah bekerja sama selama berlangsungnya kegiatan MMD. Pada kesempatan ini, perwakilan mahasiswa dan perangkat desa juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan serta partisipasi aktif dari seluruh pihak yang terlibat. Acara makan bersama berakhir sekitar pukul 23.30 WIB dengan suasana penuh kebersamaan dan harapan untuk terus menjaga hubungan baik di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content