Keren, MMD FTP Uji Boraks dengan Kertas Kunyit

MMD FTP Bantu Desain Kemasan Krupuk Susu Sapi di Nglurup
Agustus 10, 2024
MMD FTP Latih Warga Desa Nglurup Buat Pupuk Organik berbahan Limbah Kotoran Sapi
Agustus 12, 2024

Keren, MMD FTP Uji Boraks dengan Kertas Kunyit

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) di Desa Nglurup, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung mulai tanggal 6-20 Juli 2024 telah memberikan dampak positif bagi warga setempat. Dalam kegiatan ini, mahasiswa MMD FTP UB memfokuskan kepada ibu-ibu PKK Desa Nglurup untuk menyelenggarakan kegiatan Edukasi Bahan Tambahan Pangan Berbahaya serta Pengujiannya Guna Menambah Wawasan dan Pencegahan Bagi Masyarakat.

Tepatnya pada tanggal 6 Juli 2024, Program Mahasiswa Membangun Desa Fakultas Teknologi Pertanian (MMD FTP) resmi dimulai di Desa Nglurup, berlangsung hingga 20 Juli 2024. Program yang diinisiasi oleh Universitas Brawijaya tepatnya Fakultas Teknologi Pertanian ini diketuai oleh Yasa Palaguna Umar, S.TP., MSc., Ph.D. Hal ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu “Desa Sehat dan Sejahtera.” Demi tercapainya pengetahuan masyarakat mengenai Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya dilakukan edukasi mengenai materi BTP berbahaya yang akan menjelaskan tentang pengertian, ciri-ciri makanan yang mengandung BTP berbahaya serta dampaknya pada kesehatan. Diharapkan target mitra yaitu ibu-ibu PKK sebagai perwakilan masyarakat Desa Nglurup dapat menerapkan pengujian keberadaan boraks secara mandiri di rumah sehingga wawasan dan kesadaran masyarakat dapat meningkat dan tujuan ketiga SDGs “Desa Sehat dan Sejahtera” dapat tercapai.

Kegiatan ini didasari oleh komitmen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) untuk memberikan kontribusi nyata di bidang pangan. Salah satu mahasiswa program studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Marchenda Claudy Aura Widodo, yang merupakan bagian dari MMD FTP UB melakukan program kerja Edukasi Bahan Tambahan Pangan Berbahaya serta Pengujiannya Guna Menambah Wawasan dan Pencegahan Bagi Masyarakat. Sosialisasi ini dilakukan untuk bentuk pencegahan masyarakat terhadap bahan tambahan pangan berbahaya yang banyak terdapat pada makanan. Harapannya, sosialisasi ini dapat menambah wawasan, meningkatkan kewaspadaan, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahan tambahan pangan berbahaya.

Tepatnya pada hari Senin, 15 Juli 2024, di Balai Desa Nglurup, kegiatan sosialisasi bahan tambahan pangan berbahaya serta demonstrasi pengujian boraks dengan ekstrak kunyit dilaksanakan. Kegiatan ini meliputi sosialisasi bahan tambahan pangan berbahaya serta demonstrasi pengujian boraks menggunakan kertas kunyit pada sampel bakso. Mahasiswa menjelaskan pengertian, ciri-ciri, dan bahaya bahan tambahan pangan berbahaya dan demonstrasi pengujian boraks dengan kertas kunyit. Setelah itu, dilakukan pengerjaan kuisioner oleh audiens untuk memastikan materi yang diberikan telah disampaikan dengan maksimal.

“Saya baru tau mbak ternyata bisa nguji boraks sendiri di rumah cuma pakai kunyit. Setau saya cuma bisa dilakukan di laboratorium dan sama para ahli saja,” Ujar Bu Patmiatun, salah satu anggota PKK yang hadir.

Bapak Kamal selaku dosen pembimbing lapang memberikan tanggapan, “Saya sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam melaksanakan program kerja edukasi mengenai bahan tambahan pangan berbahaya serta metode pengujiannya. Program ini sangat relevan dan penting, terutama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya bahan tambahan pangan yang tidak aman, seperti boraks,” Beliau juga menyampaikan pelatihan yang dilakukan dengan menggunakan kertas kunyit sebagai alat penguji boraks adalah pendekatan yang inovatif dan mudah diakses. Metode ini tidak hanya memberi pengetahuan praktis kepada masyarakat, tetapi juga memungkinkan mereka untuk melakukan pengujian sendiri dengan cara yang sederhana.

Fakultas Teknologi Pertanian berharap dapat melanjutkan program serupa di masa depan dan menginspirasi lebih banyak institusi untuk berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Kerjasama selama dua minggu dengan masyarakat Desa Nglurup menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan  warga desa dapat memberikan hasil yang positif. Mahasiswa MMD FTP UB berharap program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pencegahan masyarakat mengenai bahan tambahan pangan berbahaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content