Mahasiswa FTP Berikan Chopper kepada Petani Desa Boyolangu, Dorong perkembangan Pertanian

Inovasi Pertanian Berkelanjutan: Universitas Brawijaya Sosialisasikan Teknologi Pemrosesan Kotoran Ternak dan Fermentasi di Desa Sambirobyong
Agustus 1, 2024
Menyelamatkan Panen Desa Sodo Dengan Smart Control Antihama Burung
Agustus 2, 2024

Mahasiswa FTP Berikan Chopper kepada Petani Desa Boyolangu, Dorong perkembangan Pertanian

Kegiatan mahasiswa membangun desa yang dilaksanakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung pada tanggal 10-07-2024 dan 12-07-2024 berhasil memberikan respon yang positif dari kelompok tani di Desa Boyolangu. Program ini melibatkan mahasiswa dan dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, serta kelompok tani dari Desa Boyolangu. Pemberian alat ini bertujuan untuk membantu mempermudah petani dalam pembuatan pupuk organik. Selain itu, penggunaan alat chopper dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan oleh petani.

Selama 14 hari, Mahasiswa FTP UB menjadi pusat perhatian berkat kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh FTP UB diketuai oleh Nabila Firdaus Nuzula. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan FTP yaitu MMD FTP yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah Desa Boyolangu. Hal ini selaras dengan SDGs no 2, 12, dan 13.

SDGs no 2 yaitu tentang zero hunger yang menjelaskan mengenai penggunaan pupuk organik dapat mendukung pertanian berkelanjutan dengan menjaga kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dengan tujuan mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan meningkatkan nutrisi. SDGs no 12 yaitu tentang Responsible Consumption and Production yang menjelaskan mengenai penggunaan pupuk organik merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi dampak negatif produksi dan konsumsi terhadap lingkungan. SDGs no 13 tentang climate action yang menjelaskan mengenai upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengelola limbah organik secara berkelanjutan, yang dapat diolah menjadi pupuk organik daripada membusuk dan menghasilkan gas metana.

Kegiatan ini didasari oleh komitmen FTP untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya di bidang pertanian. Desa Boyolangu dipilih karena masih terbatasnya fasilitas pertanian yang memadai. Chopper merupakan perangkat mekanik yang berfungsi merajang bahan pakan, terutama rumput, menjadi partikel-partikel kecil. Proses pencacahan dilakukan dengan memasukkan bahan pakan melalui lubang pemasukan, lalu diproses di dalam ruang pencacahan hingga menghasilkan potongan-potongan yang siap digunakan sebagai bahan pupuk organik. Penggunaan mesin ini secara signifikan meningkatkan efisiensi produksi pupuk organik ().

Berbagai kegiatan dilakukan selama program ini, termasuk expo alat, sosialisasi mengenai definisi dan manfaat chopper, serta pelatihan penggunaan chopper,. Para mahasiswa MMD FTP juga membantu sosialisasi tentang alternatif bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan pupuk organik bagi seluruh kelompok tani. Kegiatan dimulai dengan dilakukannya expo alat yang dilakukan

di pendopo Kabupaten Tulungagung. Kemudian dilaksanakan sosialisasi dimana peserta diberikan pengetahuan tentang definisi chopper, manfaat chopper, dan komponen yang terdapat pada alat chopper. Terakhir, dilakukan pelatihan cara penggunaan chopper.

“Sosialisasi pengolahan pupuk organik dengan menggunakan alat chopper sangat perlu untuk kelompok tani di Desa Boyolangu dan terimakasih sekali atas bantuan dan tambahan ilmu terkait dengan pembuatan pupuk organik” ujar Bapak Sujiono selaku Ketua Kelompok Tani Desa Boyolangu.

Antusiasme warga Desa Boyolangu dalam kegiatan Sosialisasi dan pelatihan chopper mendapat apresiasi dari Dr. Nur Ida Panca Nugrahini, dosen pembimbing lapangan. Beliau berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pertanian di Desa Boyolangu.

Dengan berakhirnya kegiatan pengabdian masyarakat ini, FTP UB berharap dapat terus melanjutkan program-program serupa di masa mendatang. Selain itu, dapat menginspirasi lebih banyak institusi untuk terlibat aktif dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kemudian diharapkan alat yang diberikan dapat bermanfaat serta mendukung petani di Desa Boyolangu agar berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content