Mahasiswa FTP UB Ciptakan Solusi Andal: VCO Berkualitas Tinggi untuk Kesejahteraan Petani Desa Kalidawe Tulungagung

Teknologi Unggulan dari MMD FTP UB: Pengering Tembakau Rajang Mendukung Kualitas Tembakau Desa Gebang
Juli 23, 2024
Inovasi Muda, Harapan Baru: Compost Mixer Rancangan Mahasiswa FTP UB Jadi Solusi Masalah Limbah di Desa Demuk
Juli 25, 2024

Mahasiswa FTP UB Ciptakan Solusi Andal: VCO Berkualitas Tinggi untuk Kesejahteraan Petani Desa Kalidawe Tulungagung

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) berhasil  mengimplementasikan program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) di Desa Kalidawe dengan  hasil yang sangat memuaskan. Selama dua pekan, mahasiswa dari berbagai program studi di FTP  UB memberikan edukasi dan pelatihan kepada warga desa, khususnya dalam bidang teknologi  pertanian. Berkat program ini, produktivitas warga desa meningkat signifikan. 

Selama dua pekan, Desa Kalidawe menjadi saksi nyata kolaborasi antara mahasiswa dan  masyarakat. Mahasiswa Membangun Desa merupakan bagian dari komitmen Universitas  Brawijaya untuk berkontribusi pada pembangunan daerah, di mana program ini dilaksanakan  oleh mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian kelompok 16 yang dibina oleh Ibu Ika Atsari Dewi  STP, MP. dan Ibu Siti Narsito Wulan STP, MP, MSc. dengan mengusung konsep pengolahan  kelapa menjadi minyak kelapa murni (VCO), program ini tidak hanya meningkatkan  kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga mendorong praktik teknologi pertanian yang  berkelanjutan, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yaitu SDG 1 (Tanpa  Kemiskinan) dengan meningkatkan pendapatan petani melalui pengolahan kelapa menjadi  produk bernilai tambah, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat  desa. Lalu, program ini relevan dengan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi)  karena mengembangkan industri pengolahan VCO sehingga menciptakan lapangan kerja baru  dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, inklusif dan berkelanjutan. Selanjutnya, pengolahan kelapa menjadi VCO juga sesuai dengan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang  Bertanggung Jawab), karena mempromosikan praktek produksi yang lebih bertanggung jawab  dan berkelanjutan, mengurangi limbah, dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.  dengan kata kata yang berbeda 

Melihat potensi sumber daya alam yang belum tergarap secara optimal di Desa Kalidawe,  Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya berinisiatif untuk melaksanakan program  Mahasiswa Membangun Desa (MMD). Desa ini dipilih karena memiliki potensi besar dalam  bidang pertanian, khususnya kelapa, namun masih menghadapi kendala dalam pengolahan dan  pemasaran produk pertanian. Program ini diharapkan dapat memberikan solusi yang inovatif  untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan kesejahteraan masyarakat. Kelapa  merupakan salah satu komoditas utama di Desa Kalidawe, namun selama ini pemanfaatannya  masih terbatas produksi kelapa parut serta menjual langsung ke pengepul. Melihat potensi besar dari pengolahan kelapa menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi, para mahasiswa  berinisiatif untuk menciptakan alat yang mampu memproduksi VCO secara efisien dan higienis. 

Program ini tidak hanya sebatas transfer teknologi, tetapi juga memberikan sosialisasi kepada  masyarakat tentang cara mengoperasikan alat produksi VCO yang inovatif dan sosialisasi  mengenai pemasaran, pengemasan, dan pentingnya menjaga kebersihan dan sanitasi dalam proses produksi VCO kepada para petani dan ibu-ibu PKK di Desa Kalidawe. Alat yang terdiri  dari mesin parut kelapa, spinner, wadah pengendapan, dan wadah fermentasi ini dirancang  khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa. Dengan adanya alat ini, diharapkan  masyarakat dapat memproduksi VCO dengan kualitas yang setara dengan produk komersial. 

Sosialisasi dan demonstrasi yang dilakukan telah menarik minat warga. Pasalnya warga sangat  antusias dengan program yang dibawakan. Terbukti saat sesi tanya jawab, banyak warga yang  melontarkan pertanyaan mengenai kinerja alat yang dibawakan. Tidak sampai disitu, warga juga  membantu pada kegiatan demonstrasi alat. “Saya sangat senang dengan adanya program kerja  pembuatan VCO ini. Selama ini, buah kelapa tidak dilakukan pengolahan lebih lanjut dan  sebatas melakukan penjualan langsung kepada pengepul. ” kata salah satu peserta pelatihan. 

“Mudah-mudahan yang kita lakukan di Desa Kalidawe ini bisa memotivasi kembali masyarakat  untuk memberi nilai tambah pada buah kelapa melalui usaha produk VCO yang diharapkan bisa  berdampak ke peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat” ujar Ibu Ika Atsari Dewi,  STP, MP, selaku koordinator Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 16. 

Dengan berakhirnya kegiatan pengabdian masyarakat ini, FTP UB berharap dapat melanjutkan  program-program serupa di masa depan dan mendorong lebih banyak institusi untuk ikut serta  dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih kepada  Desa Kalidawe yang sangat ramah dan mendukung dalam pelaksanaan acara kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content