Prof. Bambang Susilo Resmi Jadi Guru Besar bidang Teknik Pengolahan Hasil Pertanian Berkat Teknologi Ultrasonik pada Pengolahan Minyak Tanaman sebagai Biodesel

Summer Course TIP Juli 2023
Juli 24, 2023
Call for Paper : ICGAB 2023
Juli 26, 2023

Prof. Bambang Susilo Resmi Jadi Guru Besar bidang Teknik Pengolahan Hasil Pertanian Berkat Teknologi Ultrasonik pada Pengolahan Minyak Tanaman sebagai Biodesel

Berkat Teknologi Ultrasonik untuk Pengolahan Minyak Tanaman menjadi Biodiesel, Prof. Dr. Ir. Bambang Susilo, M.Sc.Agr dosen Departemen Teknik Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang ilmu Teknik Pengolahan Hasil Pertanian dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas Brawijaya di Gedung Samantha Krida, Minggu (23/07/2023).

Produksi biodiesel umumnya menggunakan input energi panas untuk meningkatkan suhu agar reaktan mencapai energi aktivasi. Proses menggunakan pengaduk mekanis untuk pencampuran bahan baku. Beberapa teknologi sudah dikembangkan akan tetapi sulit diaplikasikan dalam skala industri.

Dalam penelitiannya, Prof. Bambang Susilo mengembangkan aplikasi teknologi ultrasonik yaitu gelombang  di mana kisaran frekuensi di atas frekuensi yang bisa ditangkap oleh indera pendengaran manusia, digunakan untuk memperbaiki proses produksi biodiesel. Teknologi ini dikembangkan dari teknologi sonokimia untuk sintesis berbagai partikel organik. Keunggulan teknologi ultrasonik untuk produksi biodiesel adalah proses yang jauh lebih cepat dan konversi minyak tanaman menjadi biodiesel lebih tinggi dibanding metode konvensional. Teknologi ini memungkinkan untuk dikembangkan dalam skala industri, digunakan untuk ekstraksi minyak hayati sebagai bahan baku biodiesel dan juga ekstraksi senyawa hayati lain.

Lebih lanjut dipaparkan bahwa produksi biodiesel melalui proses trans-esterifikasi dapat dilakukan dengan berbagai teknologi. Teknologi yang prospektif untuk proses pengolahan minyak tanaman menjadi biodiesel adalah teknologi ultrasonik. Adapun penggunaan ultrasonik pada reaksi trans-esterifikasi mampu mengkonversikan minyak tanaman menjadi biodiesel hingga 100% dengan waktu proses yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan pengaduk mekanis. Hal tersebut dikarenakan adanya kavitasi, aliran akustik dan bintik panas pada reaktan.

Prof. Bambang Susilo juga memaparkan harapannya agar pengembangan industri bioenergi ke depan termasuk biodiesel dari hulu sampai hilir harus terintegrasi dan diprioritaskan untuk pembangunan industri pedesaan karena sumber bahan baku dominan ada di pedesaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content