MMD FTP UB Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Granul dari Kotoran Sapi Perah di Desa Sendang Kabupaten Tulungagung

Buddy, Pendektesi Kanker Payudara Pintar Karya Mahasiswa FTP
Juli 18, 2024
Teknologi Unggulan dari MMD FTP UB: Pengering Tembakau Rajang Mendukung Kualitas Tembakau Desa Gebang
Juli 23, 2024

MMD FTP UB Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Granul dari Kotoran Sapi Perah di Desa Sendang Kabupaten Tulungagung

Kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Tahun 2024 terletak di Desa Sendang, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Program kerja ini berlangsung pada tanggal 14 Juli 2024 yang melibatkan 18 mahasiswa dan memberikan pelatihan kepada warga desa dalam pembuatan pupuk granul dari limbah kotoran sapi perah menggunakan alat granulator. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam bidang peternakan dan pertanian serta mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengolahan limbah.

Selama 14 hari, 18 mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) menjalani program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) di Desa Sendang, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Kegiatan ini dipimpin oleh koordinator desa, Reyhan Yudhananta. Program ini merupakan bagian dari program unggulan FTP yang bertujuan untuk meningkatkan peran perguruan tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat. Program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 9 yang berfokus pada Infrastruktur, Industri, dan Inovasi.

Rangkaian kegiatan MMD dimulai dengan doa dan pemberangkatan dari kampus Universitas Brawijaya menuju kantor Kecamatan Tulungagung sebagai acara peresmian program pengabdian masyarakat. Mahasiswa MMD FTP UB diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari dan mengembangkan kemampuan dalam pengelolaan program pembangunan desa, serta memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Desa Sendang dipilih karena potensinya yang besar dalam bidang pertanian, khususnya pengolahan limbah kotoran sapi. Mayoritas penduduk desa ini adalah petani dan peternak sapi perah. Namun, pengolahan limbah peternakan terutama kotoran sapi, masih belum maksimal. Banyak kotoran sapi yang dibuang ke sungai dan menyebabkan pencemaran air. Melalui survei yang dilakukan, kelompok mahasiswa melihat potensi pengembangan dalam pengelolaan limbah kotoran sapi menjadi pupuk granul. Pada tanggal 14 Juli 2024, mahasiswa melaksanakan sosialisasi dan pelatihan di Balai Pertemuan Cowindo, Desa Sendang, dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Pelatihan ini mencakup demonstrasi penggunaan alat granulator untuk mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk granul. Hasil olahan ini diharapkan dapat memberikan nilai ekonomis dan membantu masyarakat dalam pengolahan limbah.

Bapak Mujiono, salah satu warga Desa Sendang menyatakan, “Kami harap dengan adanya kegiatan pengolahan pupuk granul yang berasal dari limbah kotoran sapi, masyarakat dapat mempraktekkannya sendiri. Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami.”

Dosen Pembimbing Lapang kelompok 1, Bapak Hendrix Yulis Setyawan menambahkan, “Saya harap dengan adanya alat granulator ini, dapat meningkatkan semangat kerja warga dalam mengolah pupuk organik granul. Kelebihan dari alat ini adalah dapat menghasilkan butiran granul yang seragam dengan waktu yang konsisten dan pengoperasiannya juga mudah dilakukan.” Dengan program MMD ini, diharapkan masyarakat Desa Sendang dapat lebih mandiri dalam mengelola limbah peternakan dan meningkatkan produktivitas pertanian mereka.

Dengan berakhirnya seluruh kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, diharapkan program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat Desa Sendang, tetapi juga menjadi inspirasi bagi lebih banyak institusi untuk terlibat aktif dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Fakultas Teknologi Pertanian berkomitmen untuk melanjutkan program-program serupa di masa mendatang, guna memperkuat peran perguruan tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat. Melalui inovasi dan kolaborasi, diharapkan dapat tercipta solusi berkelanjutan yang mendukung pembangunan desa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content