TIM DM UB Hibahkan Pengupas Mete Otomatis untuk Masyarakat Sekitar Meru Betiri

TIM KKN DM FTP UB Ajarkan Inovasi Batik Ecoprint di Wonoasri Jember
Agustus 7, 2024
MMD FTP Bantu Desain Kemasan Krupuk Susu Sapi di Nglurup
Agustus 10, 2024

TIM DM UB Hibahkan Pengupas Mete Otomatis untuk Masyarakat Sekitar Meru Betiri

Pengabdian kepada Masyarakat adalah salah satu kegiatan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa kegiatan diseminasi, penerapan dan atau sosialisasi hasil-hasil penelitian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen/tim dosen. Pengabdian Kepada Masyarakat yang dimaksud diberikan nama Program DM yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya.

Tim Pengelola program DM adalah Tim yang dibentuk oleh LPPM yang bertugas mempersiapkan, menjalankan dan mengevaluasi rangkaian kegiatan program DM. Pelaksana kegiatan program DM yang dimaksud adalah dosen/tim dosen jurusan/program studi/fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya yang berstatus aktif dan memperoleh dana hibah pengabdian kepada masyarakat program DM. Mahasiswa yang ikut serta dalam program ini berjumlah 6 orang di Desa Sanenrejo.

Tim Doktor Mengabdi (DM) Universitas Brawijaya melakukan kolaborasi dengan Kelompok MPHK Desa Sanenrejo dan LMDHK Desa Wonoasri, serta Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) dalam menjalankan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di desa kawasan TNMB. Desa Sanenrejo sebagai salah satu desa penyangga di kawasan TNMB memiliki beberapa kelompok masyarakat yang dibentuk sebagai upaya pemberdayaan usaha demi kesejahteraan bersama.

Kegiatan pengolahan Mete menjadi salah satu bentuk usaha yang dijalani oleh kelompok MPHK Sanenrejo. Hanya saja, terdapat beberapa kendala yang menyebabkan kegiatan tersebut tidak dapat berjalan secara efisien, seperti keterbatasan kapasitas dan kualitas produksi yang tidak maksimal, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam teknologi proses pengupasan, serta rendahnya diversifikasi olahan kacang mete.

Dengan demikian “Peningkatan Efisiensi Produk dan Kualitas Kacang Mete melalui Penerapan Mesin Pengupas Mete Otomatis pada Kelompok Masyarakat Desa Penyangga Meru Betiri Jember” adalah judul program yang diusung sebagai upaya untuk menanggulangi kendala usaha yang dialami. Serangkaian kegiatan bimbingan teknis dan diseminasi teknologi dilakukan pada kelompok MPHK Sanenrejo. Kegiatan yang dilakukan berupa Bimbingan Teknis Mesin Pengupas Kacang Mete Otomatis, yang meliputi Cara Kerja, SOP, dan Perawatan, sekaligus diseminasi dan pengenalan mesin pengupas mete otomatis. Kemudian, dilakukan Bimbingan Teknis Pengembangan Produk Olahan Kacang Mete yang meliputi Cara Pembuatan, Pengolahan Produk, hingga Pengemasan. Serta Bimbingan Teknis mengenai Pemasaran Produk melalui Digital Marketing. Seluruh kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dari segi ekonomi, lingkungan, dan lembaga. “Semoga dari kolaborasi, bantuan, dan kegiatan yang dilaksanakan dapat bermanfaat bagi bapak/ibu dan semua pihak yang terlibat.” ujar Bu Rini selaku Ketua Pelaksana dalam pelaksanaan inovasi pengolahan kacang mete.

Diseminasi Mesin Pengupas Kacang Mete dilakukan secara terbuka oleh Ibu Rini Yulianingsih dengan pemaparan materi hingga praktik mengupas kacang mete dengan kehadirat Ibu Juhariyah selaku perwakilan kelompok MPHK, Bapak Wahyu selaku perwakilan kelompok MPHK, serta beberapa tim TN Meru Betiri yaitu Bapak Thalib dan beberapa lainnya.

Dalam kolaborasi dengan pihak TN Meru Betiri, Ibu Rini Yulianingsih, STP, MT, PhD dari Fakultas Teknologi Pertanian dibantu Tim Universitas Brawijaya, diantaranya Dr. Fitria Dina Riana, STP, MP dari Fakultas Pertanian, Dr. Eng. Elya Mufidah, S.Pi, MP dari Fakultas Peternakan, dan Ibu Dewi Noor Fatikhah Rokhimakhumullah, SE, MSA, Ak dari Fakultas Ilmu Administrasi, serta enam orang Mahasiswa Universitas Brawijaya dari Fakultas Teknologi Pertanian.

Selain memberikan bantuan mesin sebagai bentuk diseminasi Teknologi Tepat Guna dan melaksanakan serangkaian materi bimbingan teknis, Tim Universitas Brawijaya juga menyiapkan modul bimbingan yang selaras dengan materi dan akan rutin memeriksa kemajuan dari penerapan kegiatan sebagai bentuk pendampingan selama waktu penyesuaian, baik secara teknologi, ekonomi, dan ketersediaan sumber daya.

Ibu Juhariyah sebagai perwakilan  kelompok masyarakat bersyukur dan sangat berterimakasih kepada pihak TN Meru Betiri dan Tim Universitas Brawijaya yang telah berupaya membantu meningkatkan efisiensi dari berbagai kendala dalam pengolahan kacang mete yang ditekuni beberapa tahun terakhir. “Semoga kedepannya pengolahan kacang mete setempat menjadi lebih maksimal dari segi kuantitas dan kualitas dari adanya bantuan alat pengupas mete otomatis. Semoga menjadi ilmu dan pahala jariyah” pungkasnya.

Bapak Bahruddin, selaku Polisi Kehutanan Penyelia dan Kepala Pengelolaan Resort Sanenrejo TN Meru Betiri memberikan apresiasi tinggi untuk Tim Universitas Brawijaya dalam pemberian bantuan dan pelaksanaan kegiatan bimbingan untuk keberlanjutan masyarakat di Desa Sanenrejo. Terutama terkendalanya pengolahan kacang mete yang kurang maksimal. Beliau berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut. Sebagai sistem edukasi hingga mempererat tali silaturahmi antar sesama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content