Tim KKN DM UB Sosialisasikan Khasiat Mengkudu di Jember

Menyelamatkan Panen Desa Sodo Dengan Smart Control Antihama Burung
Agustus 2, 2024
Tim DM UB Kenalkan Mini IPAL pada Pengolahan Limbah Batik Wonoasri
Agustus 6, 2024

Tim KKN DM UB Sosialisasikan Khasiat Mengkudu di Jember

Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) salah satu kawasan hutan yang dilindungi yang menjadi tempat rehabilitas bagi habitat flora dan fauna guna menjaga keseimbangan alam dan melestarikan lingkungan yang ada. Taman nasional meru betiri memiliki kawasan yang terdiri atas beberapa wilayah diantaranya wilayah rehabilitas, hutan lindung, dan desa penyangga disekitarnya. Desa yang berada pada sekitar Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) yaitu Desa Wonoasri, Desa Sanenrejo, dan beberapa desa lainnya. Salah satu potensi tanaman yang ada pada kawasan TNMB adalah tanaman mengkudu.

Tanaman mengkudu merupakan salah satu tanaman yang dibudidayakan oleh masyarakat di wilayah TNMB. Mengkudu atau Morinda citrifolia merupakan salah satu buah yang banyak tumbuh di Asia Tenggara dengan ciri-ciri memiliki kulit berwarna hijau, isi daging buah berwarna putih, dan terdapat bintik-bintik. Ciri khas dari buah mengkudu sendiri memiliki bau yang menyengat dan menusuk hidung yang mana menimbulkan pemikiran di masyarakat bahwa buah mengkudu kurang sedap apabila dikonsumsi. Buah mengkudu sendiri memiliki kandungan yang sangat bagus yaitu memiliki antioksidan, memiliki kandungan senyawa bioaktif, dan lain sebagainya. Buah mengkudu sendiri memiliki banyak manfaat namun banyak masyarakat yang beranggapan bahwa buah mengkudu kurang sedap untuk dikonsumsi karena baunya yang sangat menyengat. Hal tersebut menjadi landasan inovasi pembuatan jus mengkudu yang dilakukan oleh Pak Budi dan Pak Abdurrahim, keduanya merupakan warga desa Wonoasri Jember.

Ide pembuatan jus mengkudu dicetuskan oleh Pak Budi ketika beliau merasakan gejala asam urat. Resep pembuatan jus mengkudu sendiri menggunakan bahan-bahan seperti buah mengkudu, jahe, air matang, dan gula aren. Pada percobaan pembuatan jus mengkudu yang pertama, masih memiliki bau yang menyengat sehingga pak Budi dan Pak Abdurrahim mencoba mencari cara untuk menghilangkan bau mengkudu dengan menambahkan jeruk nipis yang tidak dikupas kulitnya. Cara tersebut terbukti berhasil untuk menghilangkan bau mengkudu dan efektif untuk menghilangkan asam urat yang dialami oleh Pak Budi. Setelah merasakan manfaat dari jus mengkudu, Pak Budi mencoba untuk menjual jus yang dibuat ke orang terdekat. Namun, setelah beberapa bulan mencoba menjual jus tersebut, Pak Budi merasakan bahwa masyarakat tersebut kurang minat dengan jus tersebut sehingga mengalihkan bisnisnya ke ekspor buah mengkudu. Usaha jus mengkudu akhirnya dilanjutkan oleh Pak Abdurrahim dengan resep yang lebih baru.

Bisnis usaha jus mengkudu atau yang dikenal dengan sari jus mengkudu masih bertahan hingga sekarang. Pak Rahim sebagai perintis usaha jus mengkudu mengelola sendiri usaha tersebut dibantu dengan istrinya. Jus mengkudu dibuat oleh Pak Rahim berdasarkan pesanan dari konsumen atau biasanya dibuat untuk dikonsumsi sendiri. Hal ini dikarenakan peminat jus mengkudu masih kurang dan pemasaran yang dilakukan hanya melalui kerabat, tetangga atau door to door. Kurangnya peminat jus mengkudu tersebut disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang berasumsi bahwa jus mengkudu memiliki rasa yang pahit dan bau tidak sedap. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan manfaat dan khasiat dari buah mengkudu dan jus mengkudu itu sendiri. Untuk itu perlu upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai khasiat buah mengkudu dan jus mengkudu.

Upaya peningkatan pemahaman kepada masyarakat terkait khasiat mengkudu dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yakni melakukan kegiatan sosialisasi. Mahasiswa KKN Universitas Brawijaya mengadakan sosialisasi mengenai GMP dan khasiat buah mengkudu sebagai salah satu upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait khasiat mengkudu. Sosialisasi ini dilaksanakan pada hari senin, 21 Juli 2024 yang berlangsung di Balai Desa Wonoasri dengan dihadiri oleh ibu-ibu kader, Siswa-siswi SMK dan perangkat desa. Kegiatan tersebut dilakukan dengan beberapa sesi  yakni sesi pretest dan postest, sesi pemaparan materi mengenai GMP oleh Mahasiswa KKN Universitas Brawijaya dan sesi talkshow dan diskusi tentang khasiat buah mengkudu dan pengolahannya menjadi jus mengkudu bersama dengan Pak Rahim. Serta tanya jawab antara pemateri dengan peserta.

Selain itu tim Mahasiswa KKN Universitas Brawijaya juga memberikan jus mengkudu buatan pak Rahim kepada peserta sebagai testimoni kepada peserta sosialisasi. Hal ini diharapkan dapat mengubah asumsi masyarakat mengenai buah mengkudu terutama pada olahan jus mengkudu sehingga adanya sosialisasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan menambah pengetahuan dan wawasan mengenai khasiat buah mengkudu dan pengolahan jus mengkudu.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content