Laboratorium Terpadu FTP UB

Laboratorium Terpadu FTP UB

Deskripsi

Laboratorium Terpadu Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, merupakan sarana layananan laboratorium untuk program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara terpadu.

Fungsi dan Peran

Menjadi laboratorium terpadu yang berstandar internasional dalam melayani pengujian, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung kegiatan riset Laboratorium Terpadu FTP UB yang unggul.

Laboratorium Terpadu FTP UB melayani Pengujian dan Analisis Sampel yang berasal dari Mahasiswa/Dosen/Peneliti dari dalam FTP UB dan dari luar FTP UB.

Peralatan dan Fasilitas

Peralatan :

  • UV-Vis

Instrumen analitik yang digunakan untuk mengukur daya absorbansi suatu cairan yang memiliki gugus kromofor terhadap panjang gelombang cahaya tertentu.

  • GCMS

Instrument ini digunakan untuk proses analisa senyawa kimia organik yang mudah menguap (volatile) melalui dua alat yang tergabung menjadi satu (GC tandem MSD). Sampel yang mengandung senyawa volatile diinjeksikan ke dalam sistem GC untuk kemudian dilakukan proses pemisahan di dalam kolom berdasarkan sifat kepolaran. Setelah terelusi dari sistem GC, maka masing-masing senyawa yang telah terpisahkan, akan masuk ke dalam sistem MS untuk kemudian difragmentasi dengan energi ionisasi tertentu.

  • HPLC

Instrumen ini digunakan untuk memisahkan molekul komponen yang dapat larut dalam larutan pembawa dan bersifat sensitif terhadap panas dalam suatu larutan, seperti vitamin, antibiotik, bahan aktif obat, bahan tambahan obat atau makanan dalam jumlah kecil, protein, berbagai jenis gula, komponen limbah, dan sebagainya.

  • Spray Dryer

Alat yang digunakan untuk menghasilkan bubuk kering dari cairan dengan cara mengeringkannya dengan cepat menggunakan gas panas. Spray dryer menggunakan aliran cairan, dalam operasi ini, ada pemisahan antara pelarut atau suspensi sebagai padatan dan pelarut menjadi uap.

Laboratorium Terpadu FTP UB sebagai laboratorium penelitian dan pelayanan mempunyai beberapa fasilitas untuk kegiatan tersebut, yaitu :

  • Ruang Laboratorium Penelitian
  • Laboratorium Pengujian/Analisis
  • Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS)

Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) alat untuk menganalisis konsentrasi logam dan mineral dalam sampel. Prinsip dasar AAS adalah mengukur absorbsi cahaya oleh atom-atom logam yang diuapkan pada panjang gelombang tertentu. Proses ini melibatkan emisi cahaya oleh atom-atom logam yang tereksitasi oleh sumber energi eksternal, seperti nyala atau lampu busur. AAS digunakan untuk analisis unsur-unsur seperti Fe, Pb, Cu, Zn, Hg, As dan banyak unsur logam dan mineral lainnya.

  • Differential Thermal Gravimetric Analyzer (DTGA)

    Differential Thermal Gravimetric Analyzer (DTGA) merupakan  alat laboratorium yang menggabungkan Differential Thermal Analysis (DTA) dan Thermogravimetric Analysis (TGA) menjadi satu instrumen. DTGA digunakan untuk menganalisis sifat termal material, seperti dekomposisi, oksidasi, dan perubahan fasa, dengan mengukur perubahan suhu dan berat sampel seiring waktu atau suhu.

    DTGA bekerja dengan membandingkan suhu sampel dengan suhu referensi yang tidak bereaksi selama pemanasan. Ketika sampel mengalami perubahan termal, seperti dekomposisi atau reaksi kimia, perbedaan suhu antara sampel dan referensi dicatat. Sementara itu, berat sampel juga diukur secara simultan, sehingga informasi tentang perubahan massa selama reaksi termal dapat diperoleh.

    DTGA sering digunakan dalam berbagai bidang, termasuk kimia, material, dan lingkungan, untuk karakterisasi material dan pemahaman lebih lanjut tentang sifat termalnya.

  • TIR – ATR (Fourier Transform Infrared Attenuated Total Reflectance) 

    FTIR-ATR (Fourier Transform Infrared Attenuated Total Reflectance) adalah teknik analisis spektroskopi inframerah yang digunakan untuk menganalisis sampel padat dan cair. Untuk mengidentifikasi gugus fungsi  dalam sampel berdasarkan pada pola serapan cahaya inframerah oleh ikatan kimia dalam molekul.Teknik ini sering digunakan dalam berbagai bidang, termasuk kimia, biologi, farmasi, dan material,

    Cara kerja FTIR ATR melibatkan menempatkan sampel di atas kristal pengirim dengan kemampuan konduktif atau transparan inframerah tinggi, seperti germanium, zinc selenide, atau diamond. Cahaya inframerah kemudian dipancarkan ke dalam sampel melalui kristal pengirim. Sebagian besar cahaya dipantulkan kembali ke dalam kristal pengirim, dan sebagian kecil diserap oleh sampel. Pola serapan ini kemudian diukur dan dianalisis untuk mengidentifikasi komponen kimia dalam sampel.

Skip to content