MAHASISWA FTP CIPTAKAN PERMEN PEREDA GEJALA PENYAKIT ASAM LAMBUNG DARI BAHAN ALAMI

MAHASISWA UB TEMUKAN SOLUSI RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENGURANGI LIMBAH MASKER
Agustus 23, 2021
Celana Saku Anti Radiasi Karya Mahasiswa UB
Agustus 25, 2021

MAHASISWA FTP CIPTAKAN PERMEN PEREDA GEJALA PENYAKIT ASAM LAMBUNG DARI BAHAN ALAMI

Lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya yang terdiri atas Az-zahramidha Pradichaputri (THP 2019), Amalia Tabina R. (THP 2019), Elshafira Firda Amaliyah (THP 2019), Fasandra Novi Liyundzira (THP 2019), dan Siti Nur Azizah (TIP 2018) menggagas inovasi permen alami berbahan baku sari kacang hijau, jahe emprit, dan teh bunga kamomil untuk meredakan gejala penyakit asam lambung. Di bawah bimbingan Dodyk Pranowo, S.T.P., M.Si., inovasi ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEKDIKTI) dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan.

Permen keras atau hard candy yang diberi nama ANTENG ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis dan efektif dalam mengurangi ketidaknyamanan para penderita asam lambung ketika gejala muncul, sehingga penderita dapat tetap beraktivitas dengan nyaman dan optimal.

Penyakit asam lambung merupakan penyakit yang sering dialami oleh banyak orang. Gejala umum yang muncul adalah rasa seperti terbakar di dada (heartburn), sering bersendawa, mual hingga muntah, serta rasa pahit dan asam di lidah. Penyakit ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti stres berkepanjangan, aktivitas yang padat, perubahan pola hidup yang cenderung tidak teratur, pola makan yang tidak baik, dan lain sebagainya.

Sementara itu, beberapa bahan pangan lokal seperti kacang hijau (Vigna radiata), jahe emprit (Zingiber officinale var. amarum), dan teh bunga kamomil (Matricaria chamomilla) belum optimal pemanfaatannya. Padahal, bahan-bahan tersebut mengandung senyawa bioaktif yang dapat dikombinasikan dan berpotensi mampu meredakan gejala penyakit asam lambung. 

Zat yang terkandung dalam kacang hijau berkhasiat sebagai agen antiulserasi yang dapat menyembuhkan luka pada saluran pencernaan, juga sebagai vasodilator yang mampu melancarkan peredaran darah di lambung sehingga dapat memperbaiki sel-sel epitel lambung, dan sebagai antiinflamasi. Jahe emprit merupakan rimpang yang tinggi kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang dapat memberikan sensasi menghangatkan dan telah terbukti memiliki efek antiulserogenik yang dapat melindungi lambung. Sementara itu, kamomil dipilih untuk meredakan stres yang berkaitan erat dengan naiknya asam lambung karena sifatnya sebagai antidepresan dan antiansietas. 

Bahan-bahan tersebut diformulasikan untuk mendapatkan rasa dan fungsi yang optimal. Tidak mengandung bahan kimia membuat permen ini aman dikonsumsi oleh non-penderita asam lambung. Selain itu, metode pengolahan permen dilakukan seminimal mungkin sehingga senyawa bioaktif yang diinginkan dapat dipertahankan dan dimanfaatkan secara maksimal oleh tubuh.

“Sebagai penderita asam lambung, saya merasa sangat puas dengan inovasi yang kami temukan. Beberapa waktu lalu saat asam lambung saya kambuh, saya mencoba untuk mengonsumsi permen ANTENG untuk mengetahui efektivitasnya dalam meredakan gejala asam lambung. Setelah mengonsumsi permen tersebut, rasa pahit dan asam yang ada di lidah yang umum dirasakan oleh penderita asam lambung dapat diatasi. Selain itu, saya juga merasa lebih baik, sehingga saya dapat melanjutkan aktivitas saya,” tutur Az-zahramidha Pradichaputri selaku ketua tim. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content