(Indonesian) Mengubah Limbah Jadi Berkah: Inovasi Mahasiswa FTP UB Melalui Teknologi Pengering Maggot Tipe Rotary untuk Desa Bangoan

(Indonesian) Pengabdian kepada Masyarakat: Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Membuat Program Penerapan Pola Distribusi Irigasi Pipa dan Pompa Benam Bertenaga Surya di Desa Ngebong, Kabupaten Tulungagung
August 11, 2024
Seminar Teknologi Pertanian Indonesia II
August 12, 2024

(Indonesian) Mengubah Limbah Jadi Berkah: Inovasi Mahasiswa FTP UB Melalui Teknologi Pengering Maggot Tipe Rotary untuk Desa Bangoan

Sorry, this entry is only available in Indonesian. For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.

Kegiatan mahasiswa membangun desa atau MMD merupakan suatu kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Bangoan pada tanggal 6 Juli hingga 20 Juli 2024. Dengan adanya kegiatan ini berhasil memberikan dampak positif signifikan bagi masyarakat desa dan berbagai pihak. Program MMD ini melibatkan mahasiswa serta dosen dari berbagai program studi di Fakultas Teknologi Pertanian yang berfokus pada pengembangan inovasi alat untuk meningkatkan potensi desa dan membantu mengatasi permasalahan desa. Dengan adanya pengembangan inovasi alat diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan desa dan masyarakat. 

Selama 14 hari, Desa Bangoan menjadi salah satu desa yang terpilih untuk dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan oleh mahasiswa kelompok 45 MMD FTP Universitas Brawijaya yang diketuai oleh Stevanus Prasasta Laksmana. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan FTP yaitu Mahasiswa Membangun Desa FTP yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Tulungagung khususnya di Desa Bangoan. Program ini selaras dengan SDGs 11 tentang kota dan pemukiman yang berkelanjutan dan SDGs 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Program MMD ini sudah selaras dengan SDGs dimana para mahasiswa melakukan pengabdian pada desa untuk mengembangkan wawasan serta pengetahuan warga desa mengenai potensi yang dimiliki oleh desa. Implementasi teknologi pengering maggot di Desa bangoan dapat mendukung tujuan ini dengan cara meningkatkan kualitas lingkungan hidup bagi masyarakat desa serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Proses pengolahan limbah melalui maggot juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan metode pengolahan limbah konvensional.

Kegiatan ini didasari oleh komitmen kelompok 45 MMD FTP UB untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya di bidang teknologi pertanian. Desa Bangoan dipilih karena memiliki permasalahan pengolahan limbah yang kurang efektif. Limbah organik dan anorganik dapat diolah menjadi produk yang bernilai jual lebih dan bermanfaat. Peternakan membutuhkan pakan untuk hewan ternak yang memiliki nilai gizi tinggi dan seimbang. Oleh karena itu, salah satu solusi yang dapat diberikan adalah penggunaan maggot kering sebagai pakan ternak yang memiliki nilai gizi tinggi. Maggot dapat menjadi alternatif untuk dibudidayakan karena dapat mengurangi jumlah limbah organik dan dapat menjadi usaha ekonomi baru bagi masyarakat.

Program pengabdian yang dilakukan oleh kelompok 45 MMD FTP UB di Desa Bangoan dilaksanakan di institusi pendidikan, kegiatan bersama dengan organisasi Kelompok Wanita Tani Desa Bangoan, dan kegiatan utama di balai Desa Bangoan. Program kerja yang dilakukan di institusi pendidikan dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2024 di SDN 1 Bangoan dan pada tanggal 17 Juli 2024 di SDN 2 Bangoan dan SMPN 3 Kedungwaru. Kegiatan bersama dengan organisasi masyarakat KWT Sari Tani Desa Bangoan dilakukan pada minggu pertama dengan berbagai program kerja menarik yang dibawakan oleh mahasiswa kelompok 45 MMD FTP. Kegiatan utama dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2024 di Balai Desa Bangoan sebagai bentuk pengabdian kelompok 45 kepada masyarakat Desa Bangoan. Program utama yang dibawakan adalah sosialisasi budidaya maggot sebagai solusi untuk mengurangi limbah organik, sosialisasi dan praktik penggunaan mesin pengering maggot yang kemudian hasil dari maggot kering dapat dijadikan sebagai alternatif pakan ternak. Selanjutnya, dilakukan pelatihan dan penyerahan kit dari 3 departemen FTP, yaitu Departemen Teknik Biosistem tentang pupuk organik cair dan padat, Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi tentang SSOP, dan Departemen Teknologi Industri Pertanian tentang kemasan dan label pangan. Terakhir, dilakukan penyerahan alat pengering maggot tipe rotary beserta buku panduan kepada Desa Bangoan. 

“Kami dari anggota KWT Sari Tani merasa sangat senang dengan kegiatan sosialisasi dan juga penyampaian materi yang singkat dan juga jelas sehingga mudah dipahami oleh peserta sosialisasi. Kami berterimakasih atas bantuan alat yang diberikan kepada desa kami dan juga ilmu-ilmu yang sudah adik-adik mahasiswa bagikan. Banyak sekali manfaat yang dapat kami ambil dari sosialisasi tersebut”, ujar Ibu Alik, Ketua KWT Sari Tani.

Ibu Andan Linggar Rucitra S.TP, M.P., selaku Dosen Pembimbing Lapang MMD FTP UB kelompok 45, menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa dan pihak desa yang dapat bekerja sama dengan baik. “Terima kasih kepada pihak desa yang telah bekerja sama dengan baik dan juga mendukung program kerja yang berlangsung selama dua minggu di Desa Bangoan ini. Terima kasih juga kepada mahasiswa kelompok 45 MMD FTP UB yang sudah berbagi ilmunya kepada masyarakat Desa Bangoan. Harapannya ilmu yang dibagikan dapat menjadi manfaat yang berkelanjutan dan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat di sini”, ujarnya.

Berjalannya berbagai program selama 14 hari di Desa Bangoan menunjukkan partisipasi aktif masyarakat dan dukungan berbagai pihak selama pelaksanaannya. Berakhirnya kegiatan Mahasiswa Membangun Desa FTP UB 2024, diharapkan seluruh ilmu dan kegiatan yang telah dilakukan dapat menginspirasi banyak pihak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Harapannya program dan inovasi alat yang telah diberikan dapat menjadi alternatif yang bisa dikembangkan lebih jauh kepada Desa Bangoan dan dapat terus berlanjut kedepannya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content