(Indonesian) Desa Betak Berinovasi: Inovasi Mesin Pemecah dan Pemisah Biji Buah Kakao oleh Kelompok 25 Program Mahasiswa Membangun Desa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2024

(Indonesian) Desa Ringinpitu Tampil Canggih: Pengenalan Alat Pemipih Kripik Kletek Otomatis oleh Kelompok 20 Program Mahasiswa Membangun Desa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
July 30, 2024
(Indonesian) Keren, Mahasiswa FTP Sulap Limbah Kulit Bawang Merah jadi Tepung Komposit
July 31, 2024

(Indonesian) Desa Betak Berinovasi: Inovasi Mesin Pemecah dan Pemisah Biji Buah Kakao oleh Kelompok 25 Program Mahasiswa Membangun Desa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2024

Sorry, this entry is only available in Indonesian. For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.

Kegiatan pengabdian masyarakat Universitas Brawijaya di Desa Betak, Tulungagung, selama periode 06 Juli – 20 Juli 2024 telah berhasil memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal. Program yang dikelola oleh Ubaidillah, S.TP., M.Si., dan Prof. Dr. Agustin Krisna Wardani, STP., M.Si., memfokuskan pada pengenalan teknologi baru dalam bentuk mesin pemecah dan pemisah biji kakao yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kelompok tani Lestari. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi produksi tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat setempat dalam upaya peningkatan kualitas produk dan daya saing pasar.
Selama periode 14 hari, Desa Betak telah menjadi pusat perhatian berkat upaya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim MMD Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Program ini menampilkan sebuah inovasi dalam bentuk mesin pemecah dan pemisah biji kakao yang telah dimodifikasi, yang diharapkan dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh UMKM Lestari dalam produksi cokelat “LESCO”.

Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat lokal, menunjukkan komitmen kuat UB dalam mendukung pertumbuhan ekonomi desa melalui aplikasi teknologi tepat guna. Dalam konteks yang lebih luas, program ini juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) no 1, 9, dan 17 yaitu meningkatkan perokonomian desa, meningkatkan inovasi UMKM dalam bidang teknologi, memperkuat infrastruktur, mendorong industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, serta merupakan hasil kerjasama antara FTP dan desa sehingga mencapai kemitraan untuk pembangunan ekonomi desa.

Desa Betak merupakan salah satu sentra produksi kakao di Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Namun, meskipun memiliki potensi besar dalam sektor ini, proses produksi kakao di desa ini masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal
pemecahan dan pemisahan biji kakao. Sebelum adanya inovasi dari MMD FTP UB 2024, proses ini dilakukan secara manual, yang memakan waktu lama dan tenaga yang besar, serta sering kali menghasilkan produk yang kurang maksimal. Dengan latar belakang inilah, tim MMD FTP UB memutuskan untuk memperkenalkan teknologi baru yang diharapkan dapat mempermudah proses produksi dan meningkatkan hasil akhir. Komitmen ini didorong oleh keinginan untuk membantu UMKM Lestari meningkatkan produktivitas dan kualitas produk
mereka, serta memperluas akses pasar.

Pada tanggal 12 Juli 2024, tim MMD mengadakan sosialisasi dan pelatihan kepada warga desa, yang mencakup pengenalan mesin baru serta cara penggunaannya. Mesin yang diperkenalkan memiliki desain yang efisien dengan fitur-fitur seperti dinamo motor, V belt,
dan pulley, yang memungkinkan proses pemecahan dan pemisahan biji kakao dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Demonstrasi penggunaan mesin ini menunjukkan kemampuannya untuk memproses hingga 5 kg biji kakao dalam waktu singkat, mengurangi
waktu kerja dari beberapa jam menjadi hanya sekitar 10 menit untuk memproses 1,5 kg biji kakao. Para peserta pelatihan yang terdiri dari anggota UMKM LESCO dan warga lainnya tampak antusias dan penuh semangat mengikuti setiap tahapan pelatihan, menunjukkan
keinginan kuat untuk mengadopsi teknologi ini dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Respon positif datang dari berbagai pihak, termasuk para anggota UMKM Lestari. Bapak Khoirul selaku ketua dari kelompok tani LESCO menyatakan bahwa inovasi ini telah memberikan dampak signifikan bagi produksi mereka. “Dengan adanya mesin ini, kami tidak
hanya dapat meningkatkan jumlah produksi, tetapi juga menjaga kualitas produk kami. Sebelumnya, proses pengupasan secara manual dapat menyita waktu yang cukup banyak. Namun dengan mesin ini, biji kakao dapat terkelupas dengan cepat,” jelasnya. Selain itu,
beliau juga menyebutkan bahwa pengurangan waktu serta tenaga yang diperlukan untuk pemrosesan kakao sangat membantu, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional. Testimoni ini menggambarkan betapa teknologi inovasi ini dapat
membawa perubahan positif bagi UMKM di Desa Betak.

Bapak Ubaidillah, S.TP., M.Si., selaku koordinator kegiatan, menyampaikan kebanggaannya atas keberhasilan program ini dan antusiasme yang ditunjukkan oleh warga Desa Betak. “Kami sangat senang melihat respon positif dari masyarakat. Mesin ini adalah hasil dari riset dan inovasi yang dikembangkan oleh tim MMD, dan kami harap dapat terus bermanfaat bagi warga desa setempat,” ujarnya. Prof. Dr. Agustin Krisna Wardani, STP., M.Si. menambahkan bahwa program ini adalah bagian dari upaya MMD FTP UB 2024 untuk memfasilitasi inovasi teknologi kepada masyarakat, membantu mereka untuk lebih berdaya saing di pasar yang lebih luas. “Dengan dukungan yang tepat, kami percaya bahwa UMKM di Desa Betak dapat berkembang lebih jauh,” tambahnya.

Sebagai penutup dari kegiatan ini, MMD FTP UB 2024 berharap agar mesin pemecah dan pemisah biji kakao ini dapat digunakan secara optimal oleh masyarakat Desa Betak. Tim MMD juga berkomitmen untuk terus mendukung program-program serupa di masa depan,
dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan masyarakat desa lainnya. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi institusi lain untuk turut serta dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui teknologi. UB, melalui Fakultas Teknologi Pertanian, akan terus berupaya menjadi jembatan perubahan yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam mendukung kemajuan sektor pertanian dan pangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content