(Indonesian) MMD FTP Universitas Brawijaya: Mahasiswa Rancang Alat Pengupas Umbi Gadung yang Efektif dan Aman pada Usaha Pengolahan Kerupuk Gadung di Desa Joho, Kabupaten Tulungagung

(Indonesian) Kolaborasi Inovatif: MMD FTP UB Perkenalkan Mesin Perajang Rumput kepada Peternak untuk Tingkatkan Efisiensi Pakan Ternak di Desa Nglurup
July 12, 2024
(Indonesian) Mahasiswa MMD FTP UB Berikan Sosialisasi dan Pelatihan Penggunaan Alat Komposter Pembuatan Pupuk Organik di Blendis Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung
July 13, 2024

(Indonesian) MMD FTP Universitas Brawijaya: Mahasiswa Rancang Alat Pengupas Umbi Gadung yang Efektif dan Aman pada Usaha Pengolahan Kerupuk Gadung di Desa Joho, Kabupaten Tulungagung

Sorry, this entry is only available in Indonesian. For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) di Desa Joho Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Kegiatan pengabdian ini yang disebut sebagai MMD atau Mahasiswa Membangun Desa pada tanggal 6 – 20 Juli 2024 memberikan dampak positif bagi warga desa. Melalui kegiatan MMD ini, para mahasiswa memberikan penyelesaian masalah yang dihadapi desa dalam bentuk sosialisasi, edukasi, hingga pelatihan. Selama 14 hari, Desa Joho menjadi pusat perhatian berkat kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh UB diketuai oleh Deandra Diva Agatya. Kegiatan ini merupakan bagian dari
program unggulan FTP yaitu MMD FTP yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah Desa Joho. Kegiatan MMD FTP UB mengusung tema 1 Desa 1 Inovasi, setiap kelompok mahasiswa diharapkan mampu memberikan inovasi alat sebagai penyelesaian
permasalahan desa. Selain itu, mahasiswa juga harus menyelesaikan permasalahan desa lainnya dalam bentuk program kerja kelompok.

Kegiatan ini didasari oleh komitmen FTP untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya di bidang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Desa Joho dipilih karena Desa Joho dikenal sebagai sentra produksi kerupuk gadung, makanan olahan berbahan umbi
gadung, yang menjadi mata pencaharian bagi hampir 50% penduduknya. Produksi kerupuk ini dilakukan secara manual dengan alat sederhana, sehingga prosesnya memakan waktu lama. Kerupuk gadung telah menjadi ikon desa dan produk andalan, namun untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan, diperlukan bantuan peralatan modern yang dapat mempercepat proses pengolahan. Dengan kemajuan teknologi, penggunaan mesin dalam tahap produksi, terutama pengupasan, dapat mengoptimalkan waktu dan hasil, sehingga produk kerupuk gadung dari Desa Joho dapat lebih bersaing di pasar lokal maupun internasional. Berdasarkan permasalahan yang ada, mahasiswa FTP UB mencetuskan ide alat pengupas gadung. Alat pengupas umbi gadung berfungsi untuk memisahkan kulit umbi gadung dengan dagingnya. Alat pengupas umbi gadung bekerja dengan prinsip memutarkan tabung perforasi dengan 1 arah secara 360° sehingga umbi gadung yang ada di dalamnya dapat terlempar secara sentrifugal hingga mengenai dinding perforasi. Penggunaan alat ini melibatkan air yang disiramkan pada umbi gadung secara kontinu untuk membersihkan kotoran-kotoran yang melekat pada umbi. Alat tersebut ditawarkan melalui program “CERDAS (Cipta Efisiensi dan Reliabilitas Alat Pengupas): Perancangan Alat Pengupas Umbi Gadung yang Efektif dan Aman pada Usaha Pengolahan Kerupuk Gadung di Desa Joho, Kabupaten Tulungagung”. Program ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah proses produksi kerupuk gadung di Desa Joho sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Alat pengupas gadung tersebut kemudian disosialisasikan oleh salah satu Mahasiswa FTP UB dengan menargetkan para produsen kerupuk gadung di Desa Joho sebagai audiens. Hal tersebut bertujuan agar produsen kerupuk gadung Desa Joho mengetahui akan prinsip kerja,
spesifikasi, dan prosedur penggunaan alat pengupas gadung secara mendetail. Selain itu, dilakukan juga demonstrasi alat pengupas gadung sehingga diharapkan produsen kerupuk gadung Desa Joho memiliki gambaran yang lebih luas mengenai alat pengupas gadung ciptaan Mahasiswa FTP UB “Acara sangat bermanfaat, alat pengupas gadung juga sangat bermanfaat untuk membantu proses kerupuk gadung. Semoga dengan acara ini semoga bisa bermanfaat untuk mengolah kerupuk gadung” ujar Ibu Wulandari, salah satu pengusaha kerupuk gadung. Pada kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi Alat Pengupas Gadung. Dengan adanya demonstrasi hasil rancangan alat pengupas gadung bertujuan agar produsen kerupuk gadung yang ada di desa Joho cukup terbantu dalam proses pengolahannya. “Alatnya
masih dapat ditingkatkan lagi cara kerjanya” Ujar Ibu Enirasari. Pengusaha kerupung gadung lainnya menambahkan “Sangat bermanfaat Hasil Rancangan Pengupasnya, Kalau bisa dibuat agar bisa lebih kulitnya yang kuning bisa hilang”.

Dengan berakhirnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, Universitas Brawijaya berharap apa yang sudah dikerjakan dapat bermanfaat bagi masyarakat serta dapat terus melanjutkan program – program serupa di masa mendatang, serta menginspirasi lebih banyak institusi untuk terlihat aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content