(Indonesian) Alat Pengering ERK: Solusi Inovatif untuk Pengeringan Jagung di Desa Winong, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung

(Indonesian) Inovasi Ramah Lingkungan: Pandai Besi Home Industry Terapkan Magnetic Separator untuk Penyaringan Air Efektif
August 13, 2024
(Indonesian) Mahasiswa FTP UB Bersama Warga Memanfaatkan Potensi Komoditas Desa Gondosuli
August 13, 2024

(Indonesian) Alat Pengering ERK: Solusi Inovatif untuk Pengeringan Jagung di Desa Winong, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung

Sorry, this entry is only available in Indonesian. For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan melalui program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) FTP UB selama 14 hari mulai tanggal 6 Juli – 20 Juli 2024 di Desa Winong sukses memberikan dampak positif bagi warga desa setempat. Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Winong, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung melibatkan 20 mahasiswa FTP UB yang berperan dalam memberikan penyuluhan dan inovasi solusi terkait berbagai permasalahan yang ada di Desa Winong.

Desa Winong menjadi mitra bagi kelompok 11 selama 14 hari untuk menjadi fokus pengabdian. Kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) FTP UB 2024 merupakan salah satu kegiatan unggulan dari FTP. Tujuan dari kegiatan MMD FTP UB 2024 adalah memberikan kontribusi yang nyata dan berkelanjutan dalam pembangunan masyarakat melalui penerapan teknologi pertanian yang inovatif. Kelompok 11 yang diketuai oleh Muhammad Rizqi Wahyu Setiawan dengan pembimbing lapangan yaitu Bu Fenty Nurtyastuti Eka P., S.TP., M.Si. dan Dr. Ir. Gunomo Djoyowasito, MS memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah Desa Winong. Hal ini selaras dengan SDGs no 7 tentang memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern. 

Desa Winong merupakan salah satu desa dengan potensi pertanian jagung yang besar. Namun, metode pengeringan konvensional yang selama ini digunakan oleh warga Desa Winong seringkali dianggap kurang efektif dan memakan waktu lama. Hal ini mengakibatkan penurunan kualitas hasil panen dan penurunan nilai jual produk pertanian. Selain itu, ketergantungan pada kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama bagi para petani dalam menjaga kualitas hasil panen mereka. Untuk mengatasi masalah tersebut, kelompok 11 MMD FTP UB berinisiatif menghadirkan solusi inovatif dan berkelanjutan. Kelompok 11 MMD FTP UB merancang alat pengering berbasis ERK yang memanfaatkan sumber energi alternatif seperti sinar matahari. Alat ini dirancang dengan harapan untuk mempermudah proses pasca panen yang efisien dan hemat biaya. 

Pada tanggal 14 Juli 2024, kelompok 11 MMD FTP UB mensosialisasikan inovasi terbaru dalam alat pengering ERK sebagai pengganti alat pengering konvensional di Desa Winong, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Inovasi ini berupa rumah pengering semi permanen berdimensi 1.8m x 2.5m x 0.5m  dengan penambahan batu andesit di sepanjang dinding pengering ERK yang digunakan sebagai variasi penambah dan penahan panas. Batu andesit dipilih sebagai variasi penambah panas karena batu andesit memiliki kandungan ferromagnesium yang dapat menyerap dan menyimpan panas. Kegiatan dihadiri oleh warga desa yang diwakili oleh 4 warga serta Kepala Dusun dari setiap dusun yang ada di Desa Winong. Sosialisasi ini mencakup pengenalan alat ERK, cara penggunaan, serta manfaatnya dalam proses pengeringan jagung yang lebih cepat dan efisien. Warga tampak antusias mengikuti sosialisasi dan berperan aktif melalui sesi diskusi bersama. Setelah dilakukan sosialisasi mengenai alat ERK, warga menunjukkan keinginan yang kuat untuk melanjutkan teknologi yang dibawakan oleh kelompok 11 MMD FTP UB dalam kegiatan sehari-hari mereka. Selain sosialisasi ERK, kelompok 11 juga mengajar mengaji TPQ, membantu memasang paving di Puncak Jowin, membersihkan masjid di Dusun Ngledok, dan mengikuti mengaji tahlil rutin setiap hari Kamis bersama warga Winong. Kegiatan kelompok 11 MMD FTP UB ini mendapatkan respon positif dan antusiasme luar biasa dari warga Desa Winong, yang berperan aktif dalam semua kegiatan yang dirancang kelompok.

Kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) disambut dengan antusias oleh warga Desa Winong, memberikan inovasi baru untuk memajukan desa. Program sosialisasi alat pengering berbasis ERK mendapatkan apresiasi tinggi dari Kepala Desa Winong, Bapak Sutejo, yang menyatakan bahwa program ini sangat membantu para petani dalam mengolah hasil panen mereka, terutama di musim hujan. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa MMD UB. Inovasi ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam mengatasi kendala pengeringan hasil panen di musim hujan. Semoga kerjasama seperti ini terus berlanjut,” ujar Bapak Sutejo. Alat pengering ERK tidak hanya cepat dalam mengeringkan jagung tetapi juga hemat energi, seperti yang ditambahkan oleh Bapak Prayoga, Kepala Dusun Ngledok, “Sebelumnya saya harus sering memeriksa dan membolak-balik jagung agar keringnya merata, yang tentunya memakan waktu dan tenaga. Dengan alat pengering ini, saya bisa menghemat energi dan bisa fokus pada kegiatan pertanian lainnya. Alat ini juga tidak memerlukan bahan bakar yang mahal, cukup menggunakan sinar matahari.” Warga juga merasa terbantu dengan adanya Mahasiswa MMD dan program kerja lainnya yang diharapkan membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat Desa Winong. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Mahasiswa MMD yang telah memberikan ilmunya kepada kita,” ujar seorang warga.

Dosen pembimbing lapang dari kelompok 11 MMD FTP UB, Ibu Fenty Nurtyastuti Eka P., S.TP., M.Si. dan Dr. Ir. Gunomo Djoyowasito, MS menyampaikan harapannya terkait pelaksanaan kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) ini. “Semoga semua kegiatan yg telah dilaksanakan bisa membawa kesan dan manfaat yang baik untuk warga,” ujar Bu Fenty. Ibu Fenty juga menambahkan bahwa beliau sangat bersyukur dan berterima kasih terhadap warga desa atas kesempatan yang telah mereka buka bagi mahasiswa bimbingannya untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Winong. Pak Gunomo juga ikut memberikan tanggapan terhadap selesainya kegiatan Mahasiswa Mebangun Desa (MMD) yang dilaksanakan di Desa Winong, “Semoga ada kesan yg bagus dari masyarakat Desa Winong dan semua merasakan manfaatnya.”

Dengan terlaksananya program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Fakultas Teknologi Pertanian tahun 2024, program serupa diharapkan dapat terus dilanjutkan di masa yang akan datang. Program serupa diharapkan dapat memberikan dapat positif yang berkesinambungan sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi aktif antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan seluruh program yang akan dilaksanakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content